umrah expo

Menanti Terobosan Kepala BNN Baru

Menanti Terobosan Kepala BNN Baru

--

PENUNJUKAN Irjenpol Suyudi Ario Seto sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI oleh Presiden Prabowo Subianto pada 25 Agustus 2025 menjadi babak baru dalam perang melawan narkoba di Indonesia. 

BACA JUGA:Tarian Pacu Jalur Melaju Istana

Pilihan ini bukanlah tanpa alasan. Dengan rekam jejaknya yang mumpuni di dunia reserse, mantan Wakapolda Metro Jaya ini diharapkan dapat membawa pendekatan yang lebih tajam dan sistematis dalam memberantas peredaran narkotika. 

Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah sederhana, mengingat cita-cita Indonesia Emas 2045 yang menuntut generasi muda bebas dari jerat narkoba. Pekerjaan rumah yang menanti alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1994 di BNN sangat kompleks. 

BACA JUGA:Royalti oh Royalti…

Pertama, pergeseran modus operandi sindikat narkoba yang semakin canggih. Jaringan kejahatan kini memanfaatkan teknologi digital, media sosial, hingga mata uang kripto untuk memuluskan transaksi. Jalur-jalur penyelundupan tidak lagi hanya melalui pelabuhan besar, melainkan juga melalui 'jalur tikus' di ribuan garis pantai Indonesia yang sulit diawasi. 

BACA JUGA:One Piece di Antara Merah Putih

Kemampuan Irjenpol Suyudi dalam menelusuri kejahatan siber dan terorganisir, yang telah terbukti saat menjabat Wadirtipidsiber Bareskrim Polri, akan menjadi modal penting untuk membongkar jaringan ini hingga ke akarnya.

Tantangan kedua adalah diversifikasi jenis narkoba. Munculnya narkotika jenis baru, seperti new psychoactive substances (NPS), yang formulasinya terus berubah, membuat penegak hukum harus terus beradaptasi. 

BACA JUGA:DNA Tak Cocok, Kebenaran Tak Bisa Dipaksakan Opini

Laboratorium-laboratorium gelap yang tersebar di berbagai wilayah juga menjadi PR besar yang harus diberantas. Keahlian reserse Suyudi akan diuji untuk memetakan dan menindak tegas produsen-produsen narkoba ilegal ini.

Dalam menghadapi masalah narkoba, pendekatan represif saja tidak cukup. BNN di bawah kepemimpinan mantan Kapolda Banten ini harus mampu menyeimbangkan strategi penegakan hukum yang tegas dengan program pencegahan yang efektif. 

BACA JUGA:Dari Kursi Kehormatan ke Kursi Pesakitan

Masalah hilir, yaitu meningkatnya jumlah pecandu, terutama dari kalangan produktif, harus menjadi perhatian serius. BNN perlu mengoptimalkan program rehabilitasi yang komprehensif, tidak hanya berfokus pada pemulihan fisik, tetapi juga mental dan sosial para pecandu.

Sumber: