SIDOARJO, MEMORANDUM - Proyek betonisasi jalan yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas desa dan kecamatan di Kabupaten Sidoarjo memicu transformasi ekonomi. Dampak yang paling menyolok adalah kenaikan harga tanah. Harga tanah Sidoarjo kini meroket 100 persen.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) mengatakan, Pemkab Sidoarjo terus berpacu meningkatkan kesejahteraan dan menaikkan taraf hidup warga kota Delta. Hal yang harus diprioritaskan adalah peningkatan infrastruktur jalan dari aspal ke jalan beton.
“Peningkatan infrastruktur dari jalan aspal ke jalan beton mengubah banyak hal. Akses lalu lintas menjadi lancar dan mobilitas warga lebih efektif. Efeknya, perekonomian Sidoarjo tumbuh, banyak bermunculan usaha baru dan yang paling signifikan adalah harga tanah terdongkrak,” ujar Gus Muhdlor.
Tahun 2023 pendapatan pajak daerah Sidoarjo tembus Rp1,3 triliun. Tercapainya pendapatan pajak tersebut tidak lepas dari naiknya harga tanah imbas masifnya proyek betonisasi. Kenaikan harga tanah diikuti dengan kenaikan BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan).
BACA JUGA:Betonisasi Tarik-Mliriprowo Kelar Desember
“Sejumlah jalan aspal yang menghubungkan antardesa antarkecamatan yang awalnya hanya lebar 3 meter, setelah dibeton lebarnya bertambah menjadi 4 meter sampai 5 meter. Bertambah lebarnya jalan membuat nilai harga tanah naik, karena akses kendaraan roda 4 lebih lancar,” papar Gus Muhdlor.
Seperti yang terjadi di Desa Damarsi dan Dukuh Tengah, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, kenaikan harga tanah di kawasan itu naiknya mulai dari 50 persen hingga 100 persen.
Kepala Desa Banjarsari, Muhammad Nidlomuddin mengatakan, proyek betonisasi yang notabene untuk mewujudkan pemerataan pembangunan, percepatan ekonomi dan industri sudah benar-benar dialami oleh dua desa tersebut.
"Jalan penghubung antara Desa Dukuhtengah dan Desa Damarsi ini kan sudah dibeton tahun lalu, efeknya sudah terasa sekali, yaitu salah satunya harga tanah naik signifikan hingga 100 persen," urainya.
BACA JUGA:Betonisasi Jalan Tulangan-Candi Capai 36 Persen
Ditambahkan, kenaikan signifikan harga tanah ini dari sebelumnya kisaran Rp750 ribu hingga Rp1 juta per meter, kini mencapai Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per meter.
"Tentunya kenaikan tersebut akan membangkitkan geliat ekonomi di daerah kami, bahkan terlihat juga mulai ramai orang berjualan di wilayah kami," jlentrehnya.
Untuk diketahui, ruas jalan penghubung Desa Banjarsari - Damarsi, Kecamatan Buduran ini telah rampung dibeton sepanjang 1.8 kilometer pada tahun 2023 lalu.
Kepala Desa Tulangan, Kecamatan Tulangan, Sutrisno mengatakan hal senada. Pascabetonisasi di wilayahnya yang dilakukan tahun 2023 lalu, yaitu sepanjang 1.450 meter dengan lebar 4 meter untuk ruas jalan penghubung Desa Tulangan hingga Desa Medalem, Kecamatan Tulangan berpengaruh juga terhadap harga tanah.
BACA JUGA:Betonisasi Geluran-Suko dan Banjarsari-Damarsi Dikebut
"Di sini sama, sejak selesainya betonisasi di desa kami, memberikan efek kenaikan harga tanah yang cukup signifikan. Dulu harga tanah di pinggir jalan cor ini sekitar Rp1,5 juta per meter, sekarang sudah mencapai Rp2 juta per meter," ujarnya.
Sutrisno menambahkan, tidak hanya harga tanah di depan jalan beton saja yang mengalami kenaikan, tanah warga yang berada di belakang jalan beton juga berimbas. Kenaikannya juga sama. Sekitar Rp1 juta per meter. Jika dulu warga menjualnya Rp1 juta per meter, sekarang menjadi Rp1,5 juta per meter.
Ia menyebutkan, kenaikan harga tanah juga akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Selain warganya, banyak warga pendatang yang menyewa lahan warga untuk membuka toko kelontong.
"Kenaikan harga tanah ini tentunya juga akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi di wilayah kami," ungkapnya.
BACA JUGA:Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Sidak Proyek Betonisasi Jalan
Kenaikan harga tanah juga terjadi di Tulangan. Lahan yang dilewati jalan beton harganya rata-rata naik. Informasi itu diungkapkan oleh Sutrisno, Kepala Desa Tulangan.
“Sebelum dilakukan betonisasi harga tanah di pinggir jalan Desa Tulangan kisaran Rp1,5 juta, sejak jalan dibeton sekarang rata-rata naik jadi Rp2 juta sampai Rp2,5 juta per meternya,” katanya.(jok)