SURABAYA, MEMORANDUM - Saat gempa bumi terjadi di wilayah Jawa Timur, Pusat Pengendali Operasi Kereta Api (Pusdalops KA) Daop 8 Surabaya merespon dengan memerintahkan 17 kereta api (KA) di wilayahnya untuk melakukan "Berhenti Luar Biasa" (BLB) mulai pukul 11.37 WIB.
Manajer Humas Daop 8 Luqman Arif mengatakan Pusdalops 8 Surabaya memerintahkan 17 KA di wilayah Daop 8 Surabaya saat kejadian untuk BLB, untuk menunggu pemeriksaan kondisi prasarana perkeretaapian seperti jalan rel, jembatan, dan terowongan, di wilayah Daop 8 Surabaya oleh 23 UPT Jalan Rel dan 4 UPT Jembatan.
Setelah dilakukan pemeriksaan di sepanjang 530.168 km jalur KA Daop 8 oleh petugas Jalan Rel dan Jembatan, pukul 11.59 wib, jalur KA tersebut dinyatakan aman untuk dilewati oleh KA, dan operasional KA berjalan normal kembali.
"Setelah dipastikan aman, seluruh KA diperbolehkan melanjutkan kembali perjalanannya," terangnya.
BACA JUGA:Daop 8 Mencatat 49.055 Orang Naik Kereta Jelang Libur Hari Raya Nyepi dan Awal Puasa Ramadan
Dalam hal ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya memastikan jalur Kereta Api di wilayah Daop 8 tetap aman pasca gempa yang terjadi di wilayah utara Kab. Tuban pada Jumat 22 Maret 2024 sekitar jam 11.22 WIB. Walaupun jarak Gempa cukup jauh, namun sangat terasa khususnya di wilayah Daop 8 Surabaya.
"perasional kereta api di wilayah Daop 8 Surabaya berjalan dengan normal, setelah gempa berkekuatan 6,0 SR yang mengguncang Kab. Tuban dan sekitarnya. Hal ini dipastikan setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan juga detail terkait struktur jalan rel termasuk kekuatan bangunan dalam hal ini jembatan rel KA, " jelasnya.
Seluruh petugas KAI selalu siaga mengantisipasi semua kemungkinan yang berkaitan dengan alam salah satunya gempa. Di titik-titik rawan selalu disiagakan petugas jaga yang akan terus memantau perkembangan kondisi prasarana kami.
"Koordinasi terus dilakukan antara petugas jalan rel dan jembatan, serta semua jajaran operasional termasuk masinis yang selalu mendapatkan pantauan terbaru dari pusat pengendali kereta api. Hal ini untuk menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan KA," pungkas Luqman Arif.(alf)