JEMBER, MEMORANDUM - Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember (UNEJ) sukses mentransformasi sebuah laboratorium kewirausahaan menjadi sebuah bisnis roti yang mandiri dan berkembang pesat, bernama Fateta Bakery. Berdiri sejak Agustus 2023, Fateta Bakery telah menjadi bukti nyata hilirisasi penelitian dan pengembangan produk di lingkungan UNEJ.
Menurut Sri Wahyuningsih, Wakil Dekan II FTP, Fateta Bakery merupakan hasil pengembangan dari sebuah laboratorium kewirausahaan yang sebelumnya hanya fokus pada penelitian dan pengembangan produk roti.
“Fateta Bakery merupakan pengembangan dari laboratorium kewirausahaan yang telah merintis produksi roti. Melihat potensi dan peluang yang besar, kami memutuskan untuk mengembangkannya menjadi sebuah unit bisnis mandiri,” ungkap Sri Wahyuningsih. Kamis 14 Marer 2024.
Keunggulan Fateta Bakery terletak pada bahan dan resep inovatif yang merupakan hasil penelitian para akademisi di FTP UNEJ.
BACA JUGA:Kisah Inspiratif: 17 Kali Gagal Tes PTN, Ikin Raih Prestasi Gemilang di Unej
“Alhamdulillah, kami terus mendapatkan dukungan berupa fasilitas alat produksi dan pengembangan resep dari para peneliti FTP. Hal ini menghasilkan roti dengan tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lezat,” jelas Sri Wahyuningsih
Saat ini, Fateta Bakery fokus memasarkan produknya di lingkungan kampus UNEJ dan menerima pesanan melalui marketplace BPU UNEJ dan WhatsApp.
“Ke depannya, kami berencana membangun kafe di depan gedung ISDb FTP untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Selain roti, kafe tersebut juga akan menjual produk-produk lain dari FTP, seperti jamu, kopi, dan hasil penelitian lainnya,” papar Sri Wahyuningsih.
Di tempat terpisah, Anggita Arifatul Aini, salah satu Tim Produksi Fateta Bakery mengatakan, karakteristik produk roti ini, tentu berbeda dengan produk lainnya berdasarkan review dari beberapa konsumen, “Produk kami memiliki tekstur yang lebih lembut. Dikarenakan bahan baku yang kita gunakan masih fresh, benar-benar langsung dari hasil pertanian dan dengan rekomendasi pakar-pakar pangan FTP.” katanya.(edy)