MEMORANDUM - Pola asuh helikopter adalah gaya pengasuhan di mana orang tua terlalu protektif dan mengontrol setiap aspek kehidupan anak mereka.
BACA JUGA:Mengenal Sensory Play, Kunci Perkembangan Sensorik dan Motorik pada Anak
Orang tua dengan pola asuh ini sering diibaratkan seperti helikopter yang selalu melayang di atas kepala anak, mengawasi dan siap untuk turun tangan pada setiap masalah.
BACA JUGA:8 Mainan Sensorik Terbaik untuk Melatih Perkembangan Anak
Meskipun didasari oleh rasa cinta dan keinginan untuk melindungi anak, pola asuh helikopter dapat membawa dampak negatif pada perkembangan anak, terutama pada tingkat kepercayaan diri mereka.
BACA JUGA:Waspada! Ini Ciri-Ciri Kecanduan Game Online pada Anak
Berikut beberapa pengaruh pola asuh helikopter terhadap percaya diri anak:
BACA JUGA:Mendorong Keterlibatan Komunitas dalam Mendukung Anak Berkebutuhan Khusus: Peran Pemberdayaan Lokal
1. Menghambat kemandirian: Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh helikopter tidak memiliki kesempatan untuk belajar mandiri dan menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Hal ini dapat membuat mereka menjadi ragu-ragu dan tidak percaya diri dalam mengambil keputusan.
BACA JUGA:7 Dampak Bullying terhadap Kesehatan Mental pada Anak-anak
2. Menimbulkan rasa tidak mampu: Orang tua yang selalu turun tangan dan menyelesaikan masalah anak dapat membuat mereka merasa tidak mampu dan tidak kompeten.
Hal ini dapat melemahkan motivasi mereka untuk mencoba hal baru dan menurunkan rasa percaya diri mereka.
BACA JUGA:Membuka Jendela Dunia: 9 Tips Efektif Menerapkan Literasi Anak Sejak Dini
3. Mempersempit ruang lingkup eksplorasi: Orang tua helikopter sering membatasi aktivitas anak karena takut mereka terluka atau gagal.