PASURUAN, MEMORANDUM-Banjir bandang yang datang dari dataran Lumbang dan menerpa Desa Prodo Kecamatan Winongan pada Sabtu (27/1) petang masih dirasakan dampaknya. Sejak Minggu dan Senin, 29 Januari 2024 para warga harus kerja bakti membersihkan endapan lumpur yang tebal.
Selain aksi bersih-bersih warga, lembaga sekolah di Prodo Winongan juga terpaksa meliburkan siswanya. Seperti yang terlihat di SD Negeri Prodo. Pada Senin (29/1), sekolah ini sementara meliburkan siswanya. Hal ini karena lingkungan sekolah masih terendam banjir lumpur.
"Hari ini siswa kita liburkan. Sejak kemarin kita masih bersih-bersih ruang kelas agar bisa kembali bisa digunakan untuk belajar," terang Nurul Hidayati, Kepala SDN Prodo yang dijumpai Senin (29/1).
BACA JUGA:Kapolres Pasuruan Silaturahmi ke Ulama, Ketua MUI: Tolak Kampanye Hitam
Nurul bersama para guru dan dibantu sebagian siswanya harus bersih-bersih endapan lumpur. Hampir semua kelas, ruang kantor, guru terkena endapan lumpur. Pembersihan lumpur tentu tidak sama dengan air bah biasa. Mereka harus bekerja lebih keras agar lumpur bisa dibuang dan dibersihkan. “Belum tahu ini selesainya kapan. Kalau besok belum selesai, ya anak-anak belum bisa masuk,” cetusnya.
BACA JUGA:Senam Sehat di Posko TPN Ganjar-Mahfud Pasuruan
Endapan lumpur banjir bandang juga dirasakan sebagian besar warga Desa Prodo Kecamatan Winongan. Puluhan rumah warga juga ikut terendam. Bahkan, endapan lumpur yang dibawa dari dataran tinggi Bromo membuat warga sulit untuk membersihkan dalam waktu cepat.
Kerja bakti masal pun dilakukan ratusan warga sejak dua hari ini. Sebab, lumpur juga mulai mengering. Sehingga pembersihan sisa material lumpur semakin sulit dilakukan. Ketebalan endapan lumpur di halaman rumah warga juga bervariasi. Antara 30 cm - 50 cm. "Sudah dua hari ini kita bersihkan lumpur mulai dari dalam rumah sampai di halaman. Tapi agak susah. Perlu kerja keras," ujar Wahyudi, warga Desa Prodo.
BPBD Kabupaten Pasuruan bersama dengan relawan ikut membantu membersihkan sisa material lumpur yang sudah mengering. Tampak pula anggota TNI/Polri dari Polres Pasuruan ikut melakukan pembersihan jalan desa dengan menyemprotkan air dari kendaraan water canon.
Warga juga masih merasa khawatir, jika banjir bandang kembali datang lagi. Sebab, curah hujan di dataran atas masih dimungkinkan terjadi dalam beberapa hari ini. Apalagi, seringkali banjir bandang dari dataran atas membawa meterial lumpur tebal yang kerap menyulitkan warga dalam membersihkan. “Mudah-mudahan tidak terjadi lagi. Ini saja belum selesai,” gumamnya. (kd/mh)