SURABAYA, MEMORANDUM-Beragam pentas seni disuguhkan dalam pameran Memorandum Umrah Holiday Expo 2024 di Atrium Royal Plaza, Kamis, 18 Januari 2024. Mulai dari tari remo, tari saman, tario blantik, dan tari pelajar Pancasila. Selain itu, juga ada atraksi pencak silat, tapak suci serta drama keong mas.
Penampilan seni oleh kalangan pelajar itu lantas mencuri perhatian dan mendapat apresiasi dari pengunjung. Hal ini seperti yang disampaikan Mahadewi, salah satu pengunjung mal.
“Keren penampilannya, kegiatan ini bagus karena menyuguhkan pentas seni dari sekolah Islami,” kata perempuan yang karib disapa Dewi ini.
BACA JUGA:Silat dan Tari Saman SMA Khadijah Meriahkan Memorandum Umrah Holiday Expo 2024
Hal senada juga diutarakan Sukarno. Selain bisa mengetahui promo haji dan umrah terkini, dirinya yang datang bersama keluarga juga merasa terhibur dengan ragam penampilan di atas panggung Memorandum Umrah Holiday Expo 2024.
BACA JUGA:TOP Legal Hadir di Umrah Holiday Expo 2024: Legalitas Tidak Bermasalah, Umrah pun Berkah
“Pameran ini sangat bagus sekali, promonya juga banyak dan ada hiburannya. Tidak rugi datang berkunjung ke pameran Memorandum Umrah Holiday Expo,” tutur Sukarno.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenag Jatim Buka Pameran Memorandum Umrah Holiday Expo 2024
Seperti diketahui, penampilan silat dan tari saman dari pelajar SMA Khadijah memeriahkan hari kedua pameran Memorandum Umrah Holiday Expo 2024.
Aksi panggung siswa-siswi kelas X dan XI itu pun berhasil mencuri perhatian pengunjung pameran maupun mal.
Disampaikan Arina, guru ekstrakulikuler Ratoh Jaroe SMA Khadijah (tari saman), penampilan para siswa dalam event semacam ini sangat penting.
Karena itu, pihaknya melayangkan apresiasi kepada panitia Memorandum Umrah Holiday Expo 2024 yang telah memberikan kesempatan kepada pelajar untuk tampil.
“Ini ajang untuk promosi kita, ada kesempatan untuk anak-anak buat nunjukin penampilannya. Kita juga ingin lebih siap ketika ada lomba atau saat ada lomba bisa menghubungi kita,” kata Arina.
Total ada sebanyak 11 penari saman yang dilibatkan dalam acara. Ditambah 1 penabuh dan 1 penyanyi. Seluruhnya merupakan pelajar perempuan.
Mereka tampil kompak selama 10 menit dengan baju adat khas Suku Gayo yang dinamakan baju Kerawang.