3. Infeksi mata
Infeksi mata juga bisa menyebabkan mata berair terus. Pasalnya, saat terinfeksi, mata akan lebih banyak menghasilkan air mata untuk membasmi bakteri dan virus penyebab infeksi. Mata akan terus berair hingga infeksi berhasil diatasi.
Beberapa infeksi mata yang dapat menyebabkan mata berair terus adalah konjungtivitis dan blefaritis. Selain mata berair, kedua infeksi mata tersebut juga akan menimbulkan gejala berupa mata menjadi merah, gatal, belekan, serta terasa seperti ‘berpasir’ atau ada yang mengganjal.
BACA JUGA:P4MU Gelar Tasyakuran dan Bakti Sosial di Hari Jadi ke-108 di RS Mata undaaan Surabaya
4. Mata lelah
Mata yang kelelahan, misalnya karena terlalu lama menatap gawai atau membaca buku, bisa menyebabkan mata Anda menjadi kering. Saat kondisinya kering, mata akan memproduksi lebih banyak air mata untuk mengembalikan kelembapannya. Hal ini kemudian akan membuat mata berair terus.
Selain itu, mata lelah juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti mata terasa nyeri dan pegal, sakit kepala, nyeri leher, dan mata berkunang-kunang atau mudah silau.
5. Bulu mata tumbuh ke dalam
Dalam dunia medis, bulu mata tumbuh ke dalam dan melukai mata dikenal dengan istilah trichiasis. Bulu mata yang tumbuh ke dalam dapat bergesekan dengan bola mata. Hal ini dapat menimbulkan rasa perih dan iritasi, sehingga memicu mata menghasilkan lebih banyak air mata.
Bila tidak segera ditangani, bulu mata tumbuh ke dalam bahkan bisa melukai bola mata dan menyebabkan kerusakan kornea hingga kebutaan.
6. Saluran air mata tersumbat
Setelah melakukan fungsinya untuk melumasi bola mata, air mata dibuang melalui saluran air mata. Jika saluran tersebut mengalami penyumbatan, air mata tidak akan mengalir dengan baik sehingga menggenang di permukaan mata dan membuat mata berair terus.
Penyumbatan saluran air mata dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, mulai dari kelainan bawaan, pertambahan usia, cedera, infeksi atau peradangan pada saluran air mata, hingga tumor hidung.