TULUNGAGUNG, MEMORANDUM - Ratusan petani dan komunitas pertembakauan menandatangani spanduk penolakan terhadap pasal-pasal pertembakauan dalam Rancangan Peraturan Pemerintah atas Pelaksana UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 (RPP Kesehatan).
Penandatanganan dilakukan di Plumpung Garden, Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, usai tasyakuran panen raya tembakau, dan sarasehan bersama Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Tulungagung, Kamis 30 Nopember 2023.
Ketua APTI DPC Tulungagung sekaligus Kades Gesikan, Nurhadi menegaskan, tasyakuran dan seremoni petik tembakau yang digelar ini merupakan aksi mandiri oleh, dari, dan untuk petani tembakau.
BACA JUGA:Terpilih Jadi Ketua DPN APTI, Soeseno: Petani Tembakau Tolak Kenaikan Cukai
Hal ini dilakukan sebagai wujud syukur atas harga tembakau tahun ini yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun ini, musim kemarau menjadi berkah bagi petani tembakau di Tulungagung. Sebagian besar lahan tembakau di Tulungagung telah dilakukan penen dengan kuantitas dan kualitas yang baik. Adapun luasan lahan tembakau di Tulungagung mencapai 1.040 hektare. Saat memasuki kemarau banyak petani yang kembali melakukan tanam atau memulihkan tembakau yang sempat hidup saat musim hujan. Usaha mereka tidak sia-sia. Saat ini, hampir 40 persen lahan tembakau di Tulungagung sudah melakukan penen," papar Nurhadi.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyampaikan beberapa usulan dan keluhan kepada PJ Bupati Tulungagung, Heru Suseno yang hadir dalam kegiatan tersebut.
BACA JUGA:5 Daerah Penghasil Tembakau Terbesar di Indonesia, Jawa Timur Nomor 1
Salah satunya adalah adanya rencana perubahan RPP Kesehatan, yang pada beberapa pasalnya dianggap merugikan petani.
Masih menurut Nurhadi, hal lain yang disampaikan dalam kesempatan ini adalah ucapan terima kasih atas inovasi yang terus diberikan ke petani Tulungagung.
Saat ini, Tulungagung memiliki varietas unggul baru tanaman tembakau, yakni varietas Gagang Rejeb Sidi.
"Varietas Gagang Rejeb Sidi, dari sisi produksi bisa menghasilkan lebih banyak, selain umur panen selama 84,6 hari setelah panen, karena daun bisa tumbuh hingga 22 helai, dengan panjang daun 49,6 sentimeter dan lebar 31,2 sentimeter. Sedangkan varietas di bawahnya hanya 20 helai daun.Terbukti, panen tembakau dari varietas Gagang Rejeb Sidi ini mampu menghasilkan tembakau kering 0,82 hingga 0,95 ton per hektare," tuturnya.
BACA JUGA:Tembakau Tidak Hanya untuk Rokok, Ini 5 Kegunaan Lainnya
Sementara itu, penolakan soal perubahan pasal - pasal pertembakauan di RPP Kesehatan juga disampaikan oleh Sekjen APTI, Mahmudi.
Pihaknya mengaku sudah menggelar aksi penolakan sejak bulan Agustus lalu. Hal itu akan terus dilanjutkan sampai pemerintah tidak lagi melanjutkan untuk merubah sejumlah pasal di dalam RPP tersebut.
Untuk diketahui, pasal-pasal terkait pengamanan zat adiktif yang ada di dalam RPP Kesehatan memberikan tekanan dan ketidakpastian bagi para petani tembakau sebagai elemen hulu di ekosistem pertembakauan.
"Terlebih dengan keberadaan Pasal 457 ayat (7) RPP Kesehatan, bahwa, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian bertanggung jawab mendorong diversifikasi produk tanaman tembakau dan mendorong alih tanam kepada produk pertanian lain. Itu sangat tidak berpihak kepada petani tembakau. Karena ketika ini diterapkan, maka petani yang akan susah, petani yang akan kesulitan," jelasnya.
BACA JUGA:Pemkab Ngawi Akan Fasilitasi Petani Jual Tembakau Langsung ke Pabrik Rokok
Mahmudi berharap, pemerintah menerapkan saja aturan yang sudah ada dengan sebaik-baiknya. Sebab didalamnya sudah ada aturan soal rokok yang tidak boleh untuk anak -anak dan aturan lainnya.
"Kami akan terus berusaha melakukan penolakan dengan melakukan lobi-lobi, apalagi selama ini kami penyumbang 10 persen cukai untuk pemerintah," ujarnya.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno menuturkan, tahun ini petani tembakau berbahagia karena kualitas dan harga tembakau sangat bagus.
BACA JUGA:Gebyar Tembakau Magetan Pethil Sata Tahun 2023 Hidupkan Kembali Historis Tembakau Magetan
"Luasan tanam tahun ini produksinya hingga 1.632 ton tembakau kering. Tembakau bagi petani memang memberikan manfaat ekonomi yang luas. Kami berupaya semaksimal mungkin men-support kegiatan para petani tembakau," ungkap Heru.(fir/mad)