SURABAYA, MEMORANDUM-Suyono anggota Satpol PP Kota Surabaya turut menjadi korban meninggal dunia tragedi kecelakaan maut di perlintasan KA tak berpaling pintu terjadi di Dusun Prayuwana, Desa Ranupakis, Klakah, Lumajang pada Minggu malam.
Ditemui Memorandum di rumah duka Jalan Wonorejo 4C nomor 2 RT 04/RW 15 Kelurahan Manukan Kulon, Tandes, Surabaya, istri korban, Luluk Musrifah menceritakan kronologis dan komunikasi terkhir dengan suaminya sebelum musibah itu terjadi.
Ibu tiga anak ini mengaku suaminya berpamitan berekreasi ke Banyuwangi dalam rangka reuni bersama teman SMA. Rombongan ini berangkat pada Sabtu malam.
BACA JUGA:Penyakit Tidak Kunjung Sembuh, Warga Sambikerep, Mojosari, Nekat Gantung Diri
"Saat itu bapak pulang dinas jam 20.00. Kemudian jam 22.00 berpamita ke rumah salah temannya di Putat Jaya yang menjadi titik kumpul keberangkatan, " kata Luluk Musrifah.
BACA JUGA:Candra Wahyudi: Ada Kemungkinan Persebaya Bisa Main di GBT
Kemudian pada keesokan harinya, tepatnya Minggu 19 November 2023 pagi. Suyono yang merupakan lima bersaudara ini sempat melakukan video call dengan istrinya. Suyono juga sempat memanggil manggil cucu kesayangannya.
"Bapak video call mau membelikan oleh oleh baju cucunya. Saya juga dibelikan daster, " ungkapnya.
Kemudian pada sore hari, Suyono kembali menelpon istrinya. Menurut Luluk, bahwa percakapnnya saat itu suaminya mengaku kapok karena perjalanan ke Banyuwangi yang merupakan tujuan rekreasi terlalu jauh.
"Ngabari saya katanya mending nggak ikut reuni, karena lokasinya jauh. Mending liburan sendiri sama keluarga, " ujarnya.
Tidak lama kemudian pada malam sekitar pukul 18.00 WIB, Suyono mengabari istrinya bahwa menuju perjalanan pulang ke Surabaya.
"Saya kira menginap karena perjalanannya jauh. Magrib ngabari kalau balik ke Surabaya," ungkapnya.
Ternyata ini adalah percakapan terakhir Suyono. Sebab berselang dua jam kemudian, tepatnya pukul 20.00 WIB, anak pertama korban mendapat kabar duka terkait meninggalnya Suyono.
"Saya jam 8 malam itu ditelpon. Dikasih tahu kalau bapak mengalami musibah. Awalnya saya gak percaya, karena banyak kejadian penipuan. Setelah saya pastikan kabar tersebut ternyata benar bapak sudah meninggal dunia karena kecelakaan bus yang ditumpangi ketabrak kereta di Lumajang, " kata anak pertama almarhum.
Jenazah korban kemudian dibawa pulang ke Surabaya dan tiba di rumah duka pukul 08.00 WIB. Kemudian almarhum dimakamkan sekitar 10.00 di permakaman Babat Jerawat.