BOJONEGORO, MEMORANDUM - Nabela Fatihatul Arhamiyah (20) adalah warga asli Kabupaten Jombang yang telah dua tahun menetap di Kabupaten Bojonegoro. Selain sebagai mahasiswa di salah satu universitas di Kabupaten Bojonegoro, sehari-hari Nabela menjalankan usahanya berjualan minuman dingin. Ia juga sudah menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tiga tahun lalu sebagai peserta mandiri. Menurutnya, persyaratan untuk mendaftar menjadi peserta JKN cukup mudah serta petugas yang melayani juga sangat ramah.
“Awalnya dulu BPJS Kesehatan saya ikut orang tua. Namun setelah pisah Kartu Keluarga (KK) karena saya menetap di Kabupaten Bojonegoro akhirnya kepesertaan JKN menjadi tanggungan saya sendiri. Nah, karena ada perubahan data akhirnya saat itu lapor ke BPJS Kesehatan dan disarankan untuk mengunduh Aplikasi Mobile JKN. No ribet, petugasnya juga luar biasa cekatan dan ramah dalam melayani,” terang Nabela.
Selanjutnya Nabela mengunduh Aplikasi Mobile JKN sesuai dengan saran petugas BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro. Betapa kagetnya dia ketika membaca fitur yang ada di Aplikasi Mobile JKN terutama saat akan pindah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tidak perlu antre datang ke kantor BPJS Kesehatan.
BACA JUGA:Warga Sukorejo Bojonegoro Rasakan Kemudahan Layanan JKN untuk Sembuhkan Tiroid
“Setahu saya dulu, layanan JKN ini dipersulit apalagi saat rawat inap di rumah sakit, pasien yang menggunakan layanan JKN banyak yang mengeluh. Ditambah lagi saat mendaftar untuk masuk ke IGD rumah sakit, persyaratan fotokopi seperti KK dan KTP juga berlembar-lembar harus di sertakan. Tapi sekarang dengan Aplikasi Mobile JKN, untuk pindah faskes saja bisa dilakukan dari rumah tanpa harus datang ke kantor BPJS Kesehatan. Wah mudah sekali ya sekarang dan pasti mutu layanannya juga tambah prima,” kata Nabela.
Nabela menuturkan jika saat melayani pembeli, tak segan ia juga menceritakan pengalamannya mendaftar menjadi peserta JKN. Ia kerap menceritakan jika hampir semua sakit apalagi yang berbiaya tinggi, semuanya dijamin oleh BPJS Kesehatan.
“Ada seorang pelanggan saya yang menceritakan bahwa ia menderita sakit jantung dan harus pasang ring. Ia menceritakan jika tidak sepeser pun mengeluarkan biaya dan tentunya sangat membuatnya bersyukur karena dijamin oleh Program JKN. Apalagi jika saat perawatan di rumah sakit, tetangga saya ini tidak mendapatkan perlakukan yang berbeda dengan peserta lainnya,” terang Nabela.
Nabela juga bersyukur jika Program JKN saat sehat pun ternyata dijamin oleh BPJS Kesehatan melalui Skrining Riwayat Kesehatan.
BACA JUGA:PBI JKN-KIS Nonaktif, Banyak Masyarakat di Lamongan Mengelu
“Sangat rugi sekali jika sampai sekarang ada yang belum terdaftar menjadi peserta JKN, doanya tidak ingin sakit tapi sedia payung sebelum hujan itu perlu. Di Aplikasi Mobile JKN juga menampilkan Skrining Riwayat Kesehatan untuk mengetahui kondisi kita, misalnya sedini mungkin apakah berisiko terindikasi penyakit Diabetes Mellitus, Hipertensi, Ginjal Kronik dan Jantung Koroner, sehingga dapat dicegah sebelum terjadinya penyakit, Hebat ya BPJS Kesehatan, pola hidup sehat saja dan pola makan menjadi perhatian untuk para pesertanya,” papar Nabela.
Nabela berharap agar BPJS Kesehatan yang sudah baik layanannya ini dapat dipertahankan karena hampir seluruh masyarakat di Indonesia ini layanan kesehatannya telah memilih menggunakan JKN.
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro dan RSNU Tuban Wujudkan Transformasi JKN
“Sangat terbantu sekali dengan kehadiran BPJS Kesehatan yang mudah dan cepat. Kurang lebihnya dari layanan kesehatan ini juga harap dimaklumi karena hampir seluruhnya di Indonesia sudah menggunakan BPJS Kesehatan. Terutama dengan kehadiran Aplikasi Mobile JKN ini sangat membantu dan memudahkan karena dapat diakses di mana pun dan kapan pun. Terima kasih banyak BPJS Kesehatan karena tanpa layanannya tidak akan mungkin dapat meringankan beban biaya masyarakat Indonesia saat mengakses layanan kesehatan,” tutup Nabela.(ru)