Modus Menduplikat Kunci, Tiga dari Lima Pelaku Curanmor 21 TKP Didor

Selasa 14-01-2020,10:12 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, memorandum.co.id - Menjabat Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum berani bertindak tegas. Polwan ini tidak memberi ampun kepada para penjahat yang beraksi di wilayahnya. Buktinya, tiga dari lima pelaku curanmor dilumpuhkan meski hanya di kaki karena berusaha melarikan diri saat ditangkap. Ketiganya, Zainal Abidin (29), eksekutor, warga Jalan Krembangan Bhakti II, Say Aji Saka (20), warga Jalan Jepara, Krembangan, dan M Suyanto (30), warga Jalan Krembangan. Sedangkan dua pelaku lainnya yang diringkus merupakan penadah motor hasil curian yakni Amir Mahmudi (29), dan Rizal Khomzani (30), keduanya warga Sampang. "Komplotan pelaku curanmor ini spesialis motor matic dan sudah beraksi di 21 tempat kejadian perkara (TKP), lima di antaranya di wilayah Perak," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum, Senin (13/1). Proses penangkapan terhadap komplotan ini, setelah polisi mendapatkan laporan dari salah satu korbannya, Eko (33), pengunjung warkop di Jalan Asemrowo Kali. Saat itu, korban sedang ngopi dan memarkir Varionya pelat L 6319 VU, tanpa dikunci stir. Kemudian datang Say Aji, Zainal Abidin, dan M Suyanto naik motor matic boncengan tiga. Merasa mendapatkan sasaran, Aji sang pemetik lalu turun untuk mencurinya. Mengetahui motor tidak dikunci stir, pelaku lalu mendorongnya menjauhi TKP dan membawanya ke tukang kunci untuk menduplikatnya. "Modus para tersangka tidak merusak, melainkan mengincar motor yang tidak dikunci stir," tandas perwira menengah kelahiran Malang ini. Setelah berhasil, motor kemudian diberikan ke Zainal untuk dijual ke Sampang, Madura dengan harga bervariasi antara Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. "Terkadang menjualnya melalui online di media sosial," beber Ganis. Sayangnya, aksi Aji ini terekam CCTV di warkop dan wajah serta pelat motor yang dikendarai juga diketahui. Berbekal itu, petugas langsung melakukan penyelidikan dan dapat menangkap pelaku di rumahnya.  "Saat akan ditangkap itu, dia (Aji) berusaha melarikan diri sehingga terpaksa anggota menembak kakinya," tegas mantan penyidik KPK ini. Saat diinterogasi petugas, Aji mengaku beraksi bersama Zainal dan Yanto. Tanpa menunggu lama, anggota lantas mengeler mereka ke rumahnya masing-masing. Lantaran berusaha kabur, keduanya dilumpuhkan kakinya. "Kami pasti melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku curanmor," tegas mantan Kasubdit III Sumber Daya dan Lingkungan (Sumdaling) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya itu. Petugas lalu mengembangkan kasusnya dengan menginterogasi ketiga tersangka hingga ke penadahnya. Dari sini, mereka berterus terang telah menjual motornya ke Amir Mahmudi dan Rizal Khomzani. Petugas akhirnya menangkap mereka di rumahnya masing-masing tanpa perlawanan. "Ketiga tersangka ini perannya semuanya pemetik. Mereka berganti-ganti pasangan saat mencuri. Satu orang bisa mencuri di 16 TKP. Total sudah 21 TKP mereka mencuri motor," ujar Ganis, yang pernah dikirim ke Spanyol pada 2019 sebagai delegasi Polri ke acara International Conference on Women Police. Saat diinterogasi, para tersangka mengaku selain mencuri di warkop Jalan Asemrowo Kali. Juga berhasil menggondol Vario di sekitar Pasar Loak, lalu menggasak Scoopy di depan konter HP di Jalan Manukan. Juga pernah mencuri Vario di Jalan Tambak Wedi, dan terakhir menggasak Beat di Jalan Tambak Mayor. "Selain menjual ke penadah, kami juga menjual motor melalui online," aku Say Aji yang menambahkan dari hasil penjualan motor, uangnya dibagi bertiga dan dipakai untuk biaya hidup serta bayar utang. (rio/nov)  

Tags :
Kategori :

Terkait