Bangkalan, memorandum.co.id - Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron menetapkan Kabupaten Bangkalan dalam status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Itu berlaku sejak 2 Desember hingga 150 hari ke depan. Atau pada akhir Pebruari 2020 nanti. Dalam rentang waktu itu Kabupaten Bangkalan rentan tertimpa bencana banjir, longsor, puting beliung dan kekeringan.
“Untuk itu, saya ingatkan agar seluruh warga di kawasan rawan bencana agar awas dan waspada mencermati situasi,” kata Ra Latif, sapaan akrab Bupati. Seluruh OPD terkait dalam penanggulanan bencana, di bawah koordinasi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah, red), juga harus dalam kondisi siaga.
Penetapan status siaga darurat bencana oleh Bupati itu disikapi lugas Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra SIK MSi MH. Di antaranya, Rama, mengistruksikan agar anggota polres dan Polsek Arosbaya, segera mendirikan posko penaggulangan bencana banjir di tepi Sungai Arosbaya.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras anggota, serta koordinasi dengan OPD lintas sektoral, dalam waktu singkat posko yang kami dirikan sudah jadi, dan siap dioperasikan jika sewaktu-waktu musibah banjir terjadi,” kata Rama, Senin (6/1).
Kiat simpatik Polres itupun segara direspon balik oleh Bupati R Abdul Latif Amin Imron. Mantan Wakil Ketua DPRD dari FPP itu, Minggu (5/1) pagi sekitar pukul 09.30, didampingi Kapolres AKBP Rama Samtama Putra, anggota Forpimda, Kepala BPBD Rizal Morris, AP MSi dan pimpinan OPD terkait, turun meninjau posko di sisi bantaran Sungai Arosbaya.
Di hadapan Bupati, Rama menjelaskan posko penganggulan bencana banjir di Arosbaya, dilengkapi oleh berbagai peralatam penanggulangan bencana banjir. Di antaranya ada dapur umum, ragam makanan instant dan siap saji, serta ragam kelengkapan peralatan evakukuasi wara jika musibah sewaktu waktu terjadi.
Selain posko induk, juga sudah disiapkan posko kesehatan, serta beberapa titik lokasi pengungsian.Tidak hanya itu. Sekitar 400 personel tim penanggulangan bencana terdiri dari unsur team reaksi cepat (TRC) BPBD, BNPB, Polres, TNI, Dinas Kesehatan, PMI, Satpol-PP, Pramuka dan relawan, juga sudah disiagakan.
”Kami semua berharap, semoga bencana banjir tidak terjadi. Tetapi jika musibah itu datang, posko yang sudah kami siapkan, siap dioperasionalkan secara maksimal,” tegas Rama.
Berdasar hasil meeting, selain Kecamatan Arosbaya, kawasan rawan bencana banjir setiap kali musim hujan tiba, juga ada di Kecamatan Blega. Untuk itu, Rama sudah menginstruksikan agar anggota polres dan polsek setempat, dibantu warga, juga akan segera mendirikan posko serupa.”Insya Allah, dua atau tiga hari ke depan sudah rampung,” pungkas Rama. (ras/fer)