Bojonegoro, memorandum.co.id - Untuk mengantisipasi banjir di masing-masing daerah di Jawa Timur Polres Bojonegoro melakukan pengecekan kesiapan tim yang ada di lapangan. Baik personil maupun peralatannya. Kapolres Bojonegoro, AKBP Budi Hendrawan menjelaskan bila upaya pengecekan terhadap personil dan peralatan banjir ini adalah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan. "Sesuai perintah, masing-masing daerah melakukan pengecekan kesiapsiagaan bencana," ujar Alumni Akdemi Kepolisian (Akpol) 2000, di sela sela pengecekan personil tim penanggulan banjir, Senin (6/1/2020). "Ke depan lebih baik lagi koordinasi, masing-masing mengetahui tugas anggotanya yang siap siaga. Termasuk standby on call, semuanya digerakkan jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Harapannya sinergitas ke depan lebih bagus lagi, dalam penanganan kejadian (bencana)," terangnya. Sekda Pemkab Bojonegoro, Nurul Azizah menambahkan dalam penanganan bencana Pemkab Bojonegoro selalu siap siaga. Apalagi, mantan Kepala BPBD Kabupaten Bojonegoro ini melihat selama Oktober sampai Desember 2019 sudah terjadi enam kali angin puting beliung. "Melalui sinergitas ini penanganan bencana akan lebih cepat. Semua personil harus siap jiwa, raga dan hati dalam penanganan bencana, serta laksanakan tugas penuh tanggung jawab," harapnya. Kegiatan kesiapan Polres Bojonegoro beserta instansi terkait memberikan pelayanan masyarakat yang terdampak bencana, diikuti sekitar 130 personil terdiri dari Brimob, TNI, Sabhara, Satpol PP, Damkar, BPBD, Dishub, Tagana, RS Wahyu Tutuko, Urkes Polres, Dikes dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Usai melakukan pengarahan, Kapolres didampingi oleh Sekda Pemkab Bojonegoro, Nurul Azizah, Kepala Dinas terkait dan jajaran Polres, melakukan pengecekan peralatan dan petugas. Pasalnya selain ancaman besar banjir Bengawan Solo dan banjir bandang, juga puting beliung. Pendirian posko dilakukan untuk mengantisipasi bencana dalam waktu panjang atau sebentar. Personil sudah siap siaga. (top/har/gus)
Kategori :