JEMBER, MEMORANDUM - Tim SAR gabungan anggota TNI AL dan Satgas Marinir Pulau Terluar, serta relawan Basarnas menemukan nelayan yang dilaporkan hilang selama 4 hari, Selasa, 10 Oktober 2023.
Kedua nelayan itu, Ebith Jefriyan dan Agus, terdampar di Pulau Nusa Barung, Pantai Jaten (Teluk Monyet).
Nelayan asal Dusun Mandaran, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember dinyatakan hilang selama empat hari, sejak berangkat melaut pada, Jumat, 6 Oktober 2023 sore.
Komandan Pos TNI AL Puger Jember, Lettu Laut Prayogo Setiyawan didampingi Polairud Briptu As'ad dan Dansatgas Pulau Nusa Barong Lettu Adi Nugroho beserta korban mengungkapkan, bahwa nelayan ini ditemukan terdampar dalam kondisi selamat di Selatan Pulau Nusa Barung.
"Semua dalam kondisi selamat, namun ada satu yang kondisinya lemas, karena kehausan saat berada di Nusa Barung," ujarnya, Rabu, 11 Oktober 2023.
Menurutnya, kondisi kapal milik dua nelayan yang penuh ikan ini, kondisinya sudah terbalik di Teluk Kandangan, Pulau Nusa Barung dan kandas di pinggir pantai.
"Karena memang kondisi ombak di pantai selatan tingginya mencapai dua sampai tiga meter. Sehingga ketika kami melakukan SAR di sana, sangat ekstra hati-hati," kata Komandan Pos TNI AL Puger Jember.
Lettu Laut Prayogo mengungkapkan, kecelakaan laut yang dialami dua nelayan ini, karena kondisi di tengah lautan sangat berkabut. Sehingga membuat mereka kehilangan kendali.
"Dan mereka tidak bisa bergeser untuk mencari perlindungan. Akhirnya tergulung ombak dan terdampar di pantai Teluk Kandangan," ulasnya.
Sementara, jarak lokasi nelayan dengan dari tempat kejadian kecelakaan laut. Prayogo memperkirakan sejauh lima kilometer.
"Jarak dari kapal korban dengan nelayan di Pulau Nusa Barong sejauh lima kilometer. Sebelumnya, kami melakukan pencarian dari Puger hingga Pantai Paseban, sehingga tidak langsung ke Nusa Barung," urainya.
Peristiwa ini harus menjadi perhatian bagi para nelayan lain, baik Puger, Paseban hingga Watu Ulo ketika hendak melaut cari ikan. Kata dia, minimal memastikan kemampuan kapalnya.
"Karena kondisi ombak untuk satu minggu ke depan, berubah-ubah, antara dua meter hingga tiga meter," imbau Prayogo.
Sementara Ebith Jefriyan, nakhoda kapal mengaku selama 4 hari terdampar di Pulau Nusa Barung, hanya memakan 3 ekor ikan pogot yang terdampar setelah kejadian, untuk bertahan hidup di atas tebing.
"Untuk kebutuhan air minum, saya mencari sisa air di botol sisa air mineral. Yang saya kumpulkan dalam satu botol ukuran satu liter setengah, saya kumpulkan dan terisi penuh," ungkapnya.