SURABAYA, MEMORANDUM - THR Mall memiliki historis yang sangat panjang dalam perkembangan teknologi IT.
Pusat perdagangan elektronik terbesar di wilayah Indonesia timur pada massa kejayaannya, kini tinggalkan sejuta kenangan. Nasib pedagang kian terpuruk karena ditinggalkan pelanggannya.
Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya, Alfian Limardi turut menyuarakan soal nasib THR Mall. Tempat yang dikenal sebagai pusat perdagangan IT terlengkap dan terbesar di Surabaya.
"Jadi kalau saya melihat THR Mall mempunyai nilai penting, selain dari nilai historis atau kenangan yang saya pernah alami juga. Bila kita ingin mencari segara keperluan yang berhubungan dengan IT, ya disini tempatnya. Tapi itu dulu, kini hanya tinggal historisnya saja," kata Alfian.
Pihaknya mendorong pemkot sebagai pemilik aset supaya memperhatikan nasib tenant yang masih bertahan. Namun jika pemkot tidak sanggup mengelolanya sendiri, Alfian mendorong agar pemkot menggandeng pihak ketiga agar untuk menghidupkan ruh THR Mall seperti dulu.
"Mengenai nasib THR Mall atau yang sebelumnya dikenal Hi-Tech Mall ini, dari awal saya sudah mendorong pemkot ini untuk segera melakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua pihak. Baik dengan pihak swasta, maupun juga dengan pihak provinsi ataupun kementerian. Dengan tujuan adalah bagaimana menghidupkan kembali THR Mall ini," kata Alfian.
Menurutnya THR Mall merupakan legend-nya Surabaya. Sehingga bagaimanapun bangunan gedung dengan luas 75.412 meter persegi ini masih menjadi ikon. Namun RPnya saat ini bagaimana THR Mall ini bisa kembali ramai seperti dulu.
"Kalau kita google, THR Mall masih punya rating (peringkat) yang bagus sebenarnya, jadi sangat disayangkan kalau seumpamanya rating atau nama baik ini diabaikan, seharusnya tetap dipertahankan," tandasnya.
Selain itu, lanjut Alfian, memang tidak bisa dibendung perkembangan teknologi saat ini. Platfom jual beli online saat ini digandrungi masyarakat. Sehingga ada kompetitor persaingan bisnis konvensional dengan online. Namun pihaknya yakin jika THR Mall ini dikelola dengan baik, baik dari sistem manajemen pengelolaan maupun fasilitas mewadahi dan fasilitas pendukung lainnya. Pusat perdagangan IT ini kembali ramai.
"Kita kalau bicara tentang online itu justru sebenarnya THR Mall juga mendukung UMKM yang bergerak online. Karena bagaimana pun sebagai orang yang awam terhadap IT maka akan lebih muda berkonsultasi atau pun juga bertanya kepada orang secara langsung (datang langsung ke THR Mall," imbuhnya.
Alfian kembali menegaskan bahwa sangat disayangkan juga bahwa aset yang begitu berharga, keren hanya diabaikan begitu saja.
"Jadi seharusnya pemkot bisa berkomunikasi dengan pihak swasta atau pun dari pihak kementrian. Karena kita melihat sekarang ini dari kementerian atau pun BUMN ini kan mulai berinovasi, dan banyak melakukan trobosan baru dalam sektor ekonomi. Seharusnya itu bisa dilakukan. Kemudian saya juga mendorong pemkot untuk segara mencari inventor atau pun mencari yang bisa mengelolah aset ini degan baik," pungkasnya. (*)