Ibu Kos yang Mencoreng Wajah Suami (1)

Rabu 04-10-2023,10:00 WIB
Reporter : jos
Editor : Aguss

Matanya Nyaris Tertutup Lemparan BH

 

 

Parmin (bukan nama sebenarnya) tidak menyangka menjelang akhir hidupnya akan menghadapi masalah memalukan: istrinya, sebut saja Endang, digelandang keliling kampung.

 

Endang digelandang puluhan warga karena tepergok sekamar dengan pemuda yang indekos di rumahnya di kawasan Surabaya Barat. Mereka digiring ke balai RW untuk disidang.

 

“Siapa yang tidak malu memiliki istri seperti itu,” kata Parmin kantor pengacara di sekitar Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Jalan Ketintang Madya, belum lama ini. Wajah lelaki ini tampak kusut masai.

 

Hari memang masih terlalu pagi. Waktu itu Memorandum kebetulan mampir PA setelah mengambil motor dari kantor dekat gedung PA.

Malam sebelumya motor ini sengaja ditinggal di kantor usai rapat luar kota.

 

Parmin sepertinya senang bertemu teman ngobrol dan melanjutkan curhatnya. Kata dia, ini bukan ulah pertama istrinya.

Wanita berbintang Virgo tersebut sudah beberapa kali diketahui berbuat tak seronok dengan penghuni kos.

 

Hanya karena menghormati Parmin yang aktif sebagai takmir musala dan ringan tangan membantu kesusahan-kesusahan tetangga, masyarakat sungkan bertindak semena-mena terhadap Endang yang mencoreng nama baik kampung.

 

Namun setelah kesalahan serupa dilakukan berulang-ulang, warga mengancam: Endang bakal dikenai hukum adat kampung bila kembali tepergok berbuat mesum dengan penghuni kos.

 

Kali pertama ulah Endang diungkap seorang penghuni kos yang dekat dengan Parmin. Sebut saja namanya Gondam.

Menurut pemuda asal Ponorogo tersebut, Endang sering keluar-masuk kamar tetangga yang ditempati Sukoto.

 

Curiga, suatu saat Gondam mengintip apa yang terjadi di kamar Sukoto setelah Endang diam-diam masuk pada waktu-waktu mencurigakan.

Melalui jendela krepyak yang kacanya sedikit diungkit, Gondam menyibak kelambu kamar tersebut.

 

Apa yang terlihat? Masya Allah… Sukoto sedang mempreteli busana Endang. Satu per satu kain yang melekat di tubuhnya dilemparkan.

Ada yang tersangkut di kipas angin, ada yang mendarat di atas lemari plastik, ada yang nyemplung di gelas kopi, bahkan ada yang nyaris menutupi pandangan Gondam karena nyangkut di kaca nako.

Matanya nyaris tertutup lembaran BH.

 

Apa yang terjadi selanjutnya tak diketahui Gondam karena pemuda lugu ini segera masuk kamarnya sendiri dan ngumpet di bawah selimut.

Tubuhnya basah oleh kucuran keringat. Kaki gemetaran. Fakta itu disimpan sendiri. Tidak diungkapkan kepada siapa pun.

 

Namun, lama-kelamaan rupanya dada Gondam mulai sesak.

Sebab, pemandangan serupa hampir setiap hari terulang.

Maka, setelah mengumpulkan keberanian dan mencari waktu yang tepat, Gondam melaporkan kejadian ini kepada Parmin. (jos, bersambung)

 

 

 

Kategori :

Terkait