Kasihumas menambahkan, berdasarkan olah TKP yang dilakukan petugas serta keterangan dari beberapa saksi. Diketahui saat kejadian tidak ada upaya, pengereman oleh sopir padahal kondisi kendaraan normal.
Hal itu berdasarkan keterangan dari saksi, yaitu pemilik kendaraan, panitia dan peserta karnafal itu sendiri.
"Atas hal ini bisa dikatakan sopir benar-benar lalai, karena tidak ada upaya untuk mencegah secara dini terjadinya kecelakaan," imbuhnya.
Perlu diketahui pada kecelakaan tersebut, RSS (14), pelajar asal Kecamatan Pakis, tewas di TKP akibat luka di kepala; Rilla Dwi Oktarisa (24), mahasiswa warga Kedungboto, RT 04/RW 04, Desa Kedungrejo, mengalami patah tulang lengan tangan kanan dan luka pada kepala dirawat di Rumah Sakit Sumber Sentosa Tumpang.
Serta Andry Hermawan (22), mahasiswa warga warga Kedungboto, RT 04/RW 04, Desa Kedungrejo, mengalami luka lecet pada kaki dan tangan dirawat di RSSA Kota Malang; Fita Sri Handayani (31), warga Jalan Danau Paniai Dalam I, Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, menderita luka di kepala dan kaki kiri, saat ini menjalani perawatan di RSSA Kota Malang. Selanjutnya MAS (5), asal Kecamatan Pakis, mengalami luka pada kepala dan dirawat di RSSA Kota Malang.
Untuk korban keenam, Fatma Hikmawati (23), warga Kedungboto, RT 04/RW 04, Desa Kedungrejo, menderita luka kepala dan kedua kaki, dirawat di RSSA Kota Malang, dan SAA (4), asal Kecamatan Pakis, menderita luka pada telinga dan dirawat di RSSA Kota Malang. (kid/fer)