Surabaya, Memorandum-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) Kota Surabaya tidak henti-hentinya berupaya mengendalikan inflasi di Kota Pahlawan.
Karenanya, salah satu upaya dalam mengendalikan inflasi serta menyumbang tersedianya komoditi pangan, pemkot menggelar penanaman komoditi cabai serentak bersama kelompok tani urban farming dan para petani konvensional se-Surabaya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menyampaikan, kegiatan penanaman komoditi cabai ini merupakan salah satu cara Pemkot Surabaya bersama TPID Kota Surabaya dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Oleh sebab itu DKPP Kota Surabaya pun menyiapkan dan membuat pola tanam terhadap tanaman-tanaman yang memiliki pengaruh dalam naik-turunnya inflasi, salah satunya adalah komoditi cabai.
“Karena biasanya di bulan Desember menjelang Natal dan tahun baru, harga cabai naik karena musim penghujan. Sebab, cabai adalah salah satu komoditas penyumbang angka inflasi yang cepat sekali naik-turunnya. Kali ini TPID Surabaya melalui DKPP melakukan penanaman serentak bersama, baik dilakukan di aset pemkot, kampung-kampung, kelompok tani urban farming, dan para petani konvensional,” kata Antiek, Jumat (15/9/2023).
Seperti yang dilakukan di Kelurahan Waru Gunung, Kecamatan Karang Pilang, Kota Surabaya. Di sana, DKPP Kota Surabaya bersama Kelompok Tani Sopo Nyono Kelurahan Waru Gunung melakukan penanaman komoditi cabai.
“Kita sudah mulai membibit, hari ini kita lakukan penanaman secara serentak. Untuk di Kelurahan Waru Gunung juga ada 4 kelompok tani yang turut terlibat. Di sini, pada pelaksanaannya kita lakukan dengan memanfaatkan aset BTKD (Bekas Tanah Kas Desa) untuk memperkuat ketahanan pangan,” ujar dia.(bin/ono)