Namun menurut Eko, mengingat survei ini bertajuk cawapres perempuan, maka sangat menarik apabila simulasi menghadirkan kandidat cawapres dari laki-laki.
"Dan dengan waktu yang masih satu bulan, dinamika bisa saja berubah, bahkan pasangan dan koalisi juga bisa berubah," tuntasnya.
Seperti diketahui, survei Dialektika Institute dilaksanakan pada tanggal 1-10 september 2023. Survei menggunakan metode wawancara melalui telepon dengan melibatkan sampel responden sebanyak 1000 orang.
Responden tersebut tersebar secara proporsional di Jateng dan Jatim. Responden merupakan penduduk WNI yang memiliki hak pilih. Responden laki-laki sebanyak 63% dan perempuan sebanyak 37%.
Adapun usia responden antara 17-30 tahun (38,5%), 31-45 tahun (47,5%), dan >45 tahun (14%). Lalu mayoritas pendidikan responden adalah sarjana (17,6%) dan SMA (54,2%). Sedangkan berdasarkan tempat tinggal, sebanyak 63,4% tinggal di desa dan 36,6% di kota.
Penentuan sampel dilakukan dengan metode acak sistematis program komputerisasi, yaitu dengan memasukkan database nomor telepon yang dahulu pernah menjadi responden survei periode 2013-2023 dengan margin of error 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.(bin/ziz)