Surabaya, memorandum.co.id - Pertempuran dan kontes untuk mendapatkan rekom dari DPP PDI-P pada Pilwali Surabaya 2020, tidak akan mudah dan bakal berlangsung sengit. Sebab, melibatkan banyak kekuatan dan relasi kuasa, baik di tingkat lokal maupun nasional. Hal ini ditegaskan Peneliti Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam. Menurut dia, ini akan menjadi tolok ukur kekuatan relasi kuasa kader PDI-P di hadapan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. "Rekomendasi PDI-P menurut saya itu kebanggaan dan kehormatan yang tinggi bagi kader. Jadi, kadang tidak bisa disamakan dengan jabatan lain, lebih spesial," jelas Surokim. Bagaimana peluang PDI-P jika menjatuhkan rekomnya kepada pasangan Eri Cahyadi (Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota) dan Armuji (anggota DPRD Jatim)? Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Trunojoyo mengaku, bahwa jago PDI-P punya peluang lebih tinggi. Sebab, PDI-P memiliki modal tiga tadi, yakni sejarah, struktur partai, dan prestasi publik. “Tinggal menunggu faktor lainnya. Jadi, perlu dilihat dulu siapa figur yang maju dan diusung parpol lain. Ibaratnya jago PDI-P sudah surplus (kelebihan) tiga. Tinggal melengkapi modal lain, termasuk modal kekuatan personal figur, ekonomi, sosial, simbolik dan juga momentum nanti," ungkap dia. Lebih jauh, Surokim menegaskan, jika pasangan calon sudah clear declare dan mendapat rekom nanti, baru bisa dicek melalui survei dan akan ketahuan elektabilitas, baik sendiri-sendiri maupun berpasangan. "Memang semua kemungkinan masih terbuka. Karena di politik faktor yang tak kalah penting adalah faktor momentum. Ya kita lihat saja Januari hingga Mei nanti, momentum itu akan jatuh kepada siapa. Tapi, sekali lagi, semakin banyak variabel yang bisa dipenuhi tentu saja peluang kian besar untuk terpilih di era pemilihan langsung. Bagaimana pun calon pemimpin surabaya butuh faktor plus plus, tidak sekadar satu plus,"tandas dia. Perlu diketahui, rekomendasi DPP PDI-P untuk calon kepala daerah di Jatim akan diumumkan 10 Januari 2020, bertepatan dengan HUT ke-47 PDI-P. Tentu saja, banyak kader yang siap melepas jabatannya demi maju bertarung pada Pilwali Surabaya. Surokim Abdussalam menambahkan, bahwa tiket dan rekomendasi PDI-P pada Pilwali Surabaya itu ibarat kunci pagar depan rumah, separuh jalan siapa pun pasti tergiur dan rela melepas jabatan lainnya. "Ada faktor sejarah, kekuatan struktur partai, dan juga prestasi di mana PDI-P menjadi magnet utama dalam Pilwali Surabaya,"pungkas Surokim.(alf/dhi)
Pemimpin Surabaya Butuh Faktor Plus-Plus
Jumat 27-12-2019,10:01 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Senin 22-12-2025,15:05 WIB
8 Tahun Melangkah Bersama, Komunitas Line Dance Pasmanbaya Jaga Kebugaran dan Eratkan Silaturahmi Alumni
Senin 22-12-2025,14:53 WIB
Usai Disemprot Bupati, Dishub Tulungagung Kebut Pemasangan Traffic Light di Jalan Teuku Umar
Senin 22-12-2025,22:16 WIB
Gelar Muktamar dan Penyempurnaan Konstitusi PBNU: Sebuah Solusi Alternatif
Senin 22-12-2025,18:49 WIB
Puluhan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Jadi Korban Investasi Bodong Kerugian Capai Rp 10 Miliar
Senin 22-12-2025,16:24 WIB
Pelatih Fisik Persebaya Shin Sang-gyu Ungkap Kunci Stamina Pemain di Super League 2025/2026
Terkini
Selasa 23-12-2025,13:22 WIB
Temukan Harga Minyak di Atas HET, Satgas Pangan Jatim Selidiki Distributor ke Pasar Wonokromo
Selasa 23-12-2025,13:16 WIB
Polsek Lakarsantri Hadiri Rakor Manajemen Lalu Lintas Radial Road Surabaya Guna Tekan Angka Kecelakaan
Selasa 23-12-2025,13:13 WIB
Polres Malang Ungkap Kasus Janin Bayi Dikubur di Belakang Rumah Kos Sumberpucung
Selasa 23-12-2025,13:11 WIB
Antara Bisnis dan Prestasi: Membaca Arah Persebaya
Selasa 23-12-2025,13:10 WIB