Surabaya, memorandum.co.id - Hingga sekarang persaingan untuk memperebutkan tiket cawali dan cawawali untuk bisa maju dalam Pilwali Surabaya 2020 masih sengit. Tak heran, semua calon masih memiliki peluang untuk menjadi L-1 dan L-2 di lingkungan Pemkot Surabaya.
Hal ini menarik perhatian pengamat sosiologi politik Universitas Negeri Surabaya Agus Machfud Fauzi. Menurut dia, meski belum ada yang pasti siapa saja yang nanti bertarung dalam pilwali terutama dari jalur parpol, namun ada beberapa nama yang menyita perhatiannya.
Masih lanjut dia, di antara mereka adalah Whisnu Sakti Buana yang sekarang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Whisnu memiliki kiblat untuk visi-misi mengarah pada Presiden Jokowi.
Ada juga nama bakal cawali adalah KH Zahrul Azhar atau yang dikenal Gus Hans yang berorientasi pada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Sedangkan nama lain yang muncul adalah Fandi Utomo mampu berkiblat pada presiden maupun gubernur.
Agus Mahfud juga mengungkapkan jika terjadi konflik di internal partai sehingga belum menemukan sosok yang disepakati siapa yang maju pilwali, maka perlu ada calon alternatif yang berasal dari luar partai.
Ada beberapa nama yang selama ini belum masuk radar parpol, namun ini perlu dipertimbangkan keberadaan mereka. Ada salah satu nama yang menurutnya bisa dijadikan calon alternatif yaitu Fandi Utomo. "Dia bisa menjadi solusi pilihan menjadi sosok alternatif. Apalagi sudah dikenal masyarakat,” pungkasnya. (udi/tyo)