Jakarta, memorandum.co.id - Dugaan kebocoran data paspor warga negara Indonesia (WNI) membuat heboh dan ramai di perbincangkan di Media Sosial, pasalnya informasi mengenai 34 juta data paspor itu diperjual belikan oleh hacker Bjorka dengan harega 150 Juta. Menanggapi hal tersebut Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim menyampaikan bahwa data biometrik (sidik jari dan wajah) pemegang paspor RI aman dan tidak ada kebocoran database Imigrasi pada tahun 2023 Silmy mengatakan, tim Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian (SISTIK) dan Direktorat Intelijen Keimigrasian Ditjen Imigrasi berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), telah melakukan investigasi terkait rumor kebocoran data paspor RI. "Hasil penyelidikan sementara menunjukkan tidak ada data biometrik paspor RI yang bocor. Data biometrik paspor serta data dukung permohonan paspor semua aman," tutur Silmy. Lebih lanjut Silmy mengungkapkan data yang diduga bocor tersebut adalah data teks, di mana struktur datanya bukanlah data yang digunakan oleh Ditjen Imigrasi saat ini. Pihaknya akan terus memperketat keamanan data yang ada. Dia menyatakan, Ditjen Imigrasi akan menerapkan standar ISO 27001-2022. “Sertifikat ISO tersebut akan terbit di bulan Juli (2023) ini. Ditjen Imigrasi terus meningkatkan keamanan data yang dimiliki,” ungkapnya. ISO 27001-2022 merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi yang menyediakan daftar persyaratan kepatuhan yang dapat disertifikasi oleh organisasi dan profesional. Standar ISO tersebut membantu organisasi dalam membangun, menerapkan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen keamanan informasi (ISMS). Saat ini data paspor RI disimpan di Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Ditjen Imigrasi berkoordinasi dengan Kemenkominfo dan BSSN guna pemeliharaan dan peningkatan keamanan database Imigrasi." tandasnya. (*/rdh)
Dirjen Imigrasi: Data Paspor WNI Aman dan Tak Ada Kebocoran
Kamis 13-07-2023,07:15 WIB
Editor : M Ridho
Kategori :