Tulungagung, memorandum.co.id - Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia bersama pejabat utama dan Kapolsek Kedungwaru, serta 1.500 jemaat perwakilan gereja se-Kota Marmer mengikuti perayaan Natal di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rock, Selasa (17/12).
Perayaan Natal dipimpin Pdt Gilbert Lumoindong dari Jakarta, spesialis Kebangkitan Kebangunan Rohani (KKR) dengan tema yang diusung The Messiah.
Sebanyak 79 personel polisi diterjunkan dalam kegiatan ini, dipimpin oleh Kabagops Kompol Supriyanto. Untuk pengamanan terbuka dari unit sabhara menerjunkan 76 personel dan tiga personel pengamanan tertutup (pamtup) dari unit intelkam, serta backup empat personel TNI.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia menyampaikan pesan damai Natal kepada seluruh jamaat. Selain itu, Pandia juga mengingatkan kepada semua yang hadir, agar berperan dalam menciptakan kerukunan antarumat beragama di Tulungagung.
“Kerukunan antarumat beragama adalah tanggung jawab kita semua, diperlukan peran semua pihak untuk tetap mempertahankannya,”ujar mantan Kasatlantas Polrestabes Surabaya ini.
Pandia juga menyampaikan tentang pentingnya sikap tolong menolong. Seperti slogan Agunge Sikap Tulung Tinulung (ASTUTI) yang selama ini diterapkan di Polres Tulungagung.
Dengan tolong menolong dan saling asah, asih dan asuh diharapkan timbul sikap persaudaraan yang solid. Sehingga terwujud lingkungan yang damai, aman dan dinamis. Imbasnya kondusivitas keamanan dan ketertiban di wilayah akan terus terjaga.
Pandia menambahkan, dengan keadaan yang aman, maka rasa tenang dan kenyamanan masyarakat bisa terwujud. Sehingga roda perekonomian bisa terus bergulir dan pertumbuhan ekonomi bisa diwujudkan.
“Dengan saling asah, asih, dan asuh diharapakan mampu mewujudkan persaudaraan yang solid dan kuat,” terangnya.
Pandia menegaskan, dalam perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini, pihaknya telah memetakan strategi untuk memastikan keamaan aktivitas seluruh warga masyarakat. Yaitu dengan menerjunkan anggotanya ke lokasi-lokasi rawan. Seperti rawan kriminalitas maupun rawan kemacetan lalu lintas dan rawan bencana. (fir/mad/fer)