Kemekes Terapkan 2 Pendekatan, Capai Target Penurunan Angka Stunting

Selasa 27-06-2023,08:16 WIB
Reporter : M Ridho
Editor : M Ridho

Jakarta, Memorandum.co.id - Upaya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam mencapai target penurunan angka stunting pada anak-anak nasional menjadi sebesar 14 persen di tahun 2024 mendatang. Diketahui Pada tahun 2022, angka stunting nasional berada pada angka 21,6 persen. Kemenkes berharap, pada tahun ini, bisa turun menjadi 17,8 persen, dan mencapai target 14 persen pada 2024. "Hal ini memang bukan masalah sesederhana memberikan makanan kepada anak-anak. Ada dua pendekatan utama secara nasional yaitu pendekatan spesifik dan sensitif," ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Senin (26/6/23). Dalam upaya mencapai target penurunan angka stunting, Kementerian Kesehatan menerapkan dua pendekatan yaitu spesifik dan sensitif Pendekatan spesifik berkaitan dengan pemberian makanan tambahan pada anak-anak, mencegah anak-anak menjadi sakit, dan sebagainya. Sedangkan pendekatan sensitif berkaitan dengan faktor-faktor yang ada di lingkungan setempat, misalnya kemiskinan, sanitasi yang baik, budaya setempat, dan sebagainya. Lebih lanjut, Dante menjelaskan perihal pemahaman mendasar dari stunting yang erat kaitannya dengan kekurangan gizi kronis pada anak-anak. "Pertama yang harus dipahami bahwa angkanya didapat dari panjang badan dibagi umur. Tetapi, perhitungan tersebut harus dikaitkan dengan kekurangan gizi atau riwayat gizi buruk yang ada sebelumnya, yang kita kenal dengan wasting atau underweight," terang Dante. "Kekurangan gizi kronis terjadi pada usia 2-3 tahun. Kalau pada usia tersebut berat badannya tidak naik atau waktu ditimbang rata, maka itu berarti sudah masuk kondisi wasting. Tapi kemudian kalau dibagi tinggi badan dia tambah turun, maka masuk underweight. Ini masih terus terjadi sampai umur 5 tahun," imbuh Dante. Kekurangan gizi, kata Dante, berakibat pada kondisi berat badan anak-anak. Apabila berat badan anak-anak semakin lama semakin kecil sesuai perkembangan umur dan akhirnya tinggi badannya berpengaruh, maka akan terjadi underweight atau kekurangan gizi. "Kekurangan gizi timbul dalam bentuk berat badan dibagi tinggi. Kalau penurunan angka terus berlanjut, maka akan jadi stunting. Karena itu penanganan paling bagus untuk stunting bukan pada saat hal tersebut sudah terjadi, tetapi jauh sebelum itu yaitu pada saat gizi buruk mulai terlihat. Harus cepat diobati," tutup Dante.(*/Rdh)

Tags :
Kategori :

Terkait