Surabaya, Memorandum.co.id - Isu radikalisme yang lagi menghangat mendapatkan perhatian lebih dalam Rakorwil III KAHMI wilayah Jawa Timur yang dilaksanakan di Hotel Ubud Cottages, Kota Malang, Sabtu- Minggu (7-8/12).
Ini tertuang dalam dalam rekomendasi yang dihasilkan dalam rakorwil tersebut. KAHMI meminta kepada pemerintah untuk menjelaskan definisi dan terminologi radikalisme kepada masyarakat secara jelas dan terukur agar tidak terjadi bias, kesalahan dalam memberikan tafsir dan batasan-batasannya.
Rekomendasi lainnya adalah meminta kepada pemerintah untuk lebih cermat dan hati-hati terhadap rencana reformasi sistem pendidikan nasional.
"Bagi KAHMI Jawa Timur, Sistem pendidikan nasional harus berorientasi kepada terciptanya SDM unggul. Unggul dalam intelektual dan unggul secara spiritual (ber-ahlakul karimah)," jelas Bawon Adhi Yitoni selaku koordinator presidium dalam pres rilis yang diterima redaksi.
KAHMI JATIM mendorong terbangunnya praktek demokrasi yang sehat dalam pilkada serentak pada tahun 2020. Rekomendasi lainnya adalah mempercepat proses pertumbuhan ekonomi daerah. Dan mewujudkan masyarakat adil dan makmur, KAHMI Se-Jatim berkomitmen untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan daerah. (udi/tyo)