Oleh : drh. Puguh Wiji Pamungkas, MM Presiden Nusantara Gilang Gemilang Founder RSU Wajak Husada Badar adalah sebuah kota yang terletak 120 Km dari Kota Madinah dimana sejarah perjuangan menembus kemustahilan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW berawal dari kota ini. Tepatnya 17 Ramadan tahun ke 2 Hijrah, Rasulullah membuat sebuah keputusan yang sangat beresiko, yakni dengan melakukan peperangan melawan kaum Quraisy yang jumlah dan kekuatannya lebih besar 3 kali lipat. Kaum Muslimin hanya memiliki 314 orang, 8 pedang, 6 baju besi, 70 unta, 2 kuda, sedangkan Quraisy lainnya memiliki lebih dari 1000 orang, 600 Orang bersenjata lengkap, 700 unta, dan 300 kuda. Jumlah yang sangat berbeda ini kemudian mengharuskan umat Islam untuk menggunakan taktik yang dianggap efektif dalam mengalahkan musuh. Strategi jitu yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW begitu luar biasa, beliau memerintahkan kepada kaum muslimin untuk mendekat ke sumber mata air dan menguasainya. Memutuskan aliran sumber mata air ke tempat kaum Quraisy, yang menyebabkan mereka mereka akan kehabisan persediaan makanan dan minum dan pada akhirnya kelaparan. Selain itu “well strategy” yang dilakukan oleh Sang Nabi adalah dengan melakukan taktik perang jarak jauh, ketika kaum Quraisy menyerang maka tidak serta merta kaum muslimin melawan dan terlibat pertempuran dengan tangan kosong, namun kaum muslimin lebih memilih untuk memanah dari jarak jauh dan kemudian diikuti dengan serangan darat menggunakan pedang. Selama peperangan berkecamuk, Rasulullah menangis mengadu kepada Allah SWT, bahkan sahabat dekatnya Abu Bakar As Sidiq sampai-sampai khawatir dan meyakinkan bahwa semua kemustahilan ini akan terelewati dengan kemenangan. Langkah mengambil resiko yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ini sekaligus menjadi dalil bahwa berfikir dan merencanakan sesuatu di atas kemustahilan adalah bentuk eksistensi keimanan, keyakinan kita kepada Allah SWT akan mengantarkan kita pada tindakan terbaik dan perilaku terencana menuju kemenangan. Perang badar yang dilakukan di awal peradaban Islam ini bukan hanya membawa angina optimisme bagi Rasulullah SAW dan kaum muslimin, akan tetapi dari peristiwa itulah kegairahan Islam sebagai Rahmat bagi seluruh alam sampai pada titik sekarang, dimana 1,9 milyar penduduk bumi ini mengimani Risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Maka “berfikir dan rencanakan sesuatu diatas kemustahilan”, karena dia akan seperti magnet yang mendekatkanmu pada kesuksesan dan keberhasilan. (*)
Berpikir dan Rencanakan Sesuatu di Atas Kemustahilan
Rabu 05-04-2023,17:35 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 03-01-2025,08:56 WIB
BKPSDM Tulungagung Pastikan Honorer Tak Lulus Seleksi P3K Tahap Dua 2024, Bakal Jadi P3K Paruh Waktu
Jumat 03-01-2025,15:48 WIB
BMKG Juanda Peringatkan Potensi Angin Kencang, Hujan Lebat, dan Puting Beliung di Surabaya hingga 10 Januari
Jumat 03-01-2025,14:51 WIB
Inter Milan ke Final Copa Italia, Kans Rebut Trofi Empat Kali Berturut-turut Terbuka
Jumat 03-01-2025,18:58 WIB
Korban Jambret di Jalan Kusuma Bangsa Hembuskan Nafas Terakhir, Keluarga Desak Polisi Tangkap Pelaku
Terkini
Jumat 03-01-2025,21:22 WIB
Polsek Glagah Ringkus Petugas Dinsos Abal-Abal, Modus Bansos Tipu Lansia
Jumat 03-01-2025,21:08 WIB
Kapolsek Kenjeran Bergerak Nyata Dukung Ketahanan Pangan
Jumat 03-01-2025,20:58 WIB
Wali Kota Surabaya Setuju Libur Sekolah selama Ramadan, Diganti Belajar Agama di Pondok
Jumat 03-01-2025,20:51 WIB
Trans Semanggi Suroboyo Rute Terminal Purabaya-Kenjeran Park Berhenti Sementara
Jumat 03-01-2025,20:46 WIB