Surabaya, memorandum.co.id - Gema Keadilan Jatim, organisasi sayap pemuda dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanggapi batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Terlebih, salah satu stadion kebanggaan warga Surabaya, Gelora Bung Tomo (GBT) terpilih jadi salah satu venue. Menurut Wakil Ketua Gema Keadilan Jatim HMI el Hakim SH MH, kegagalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 ini tidak perlu berujung pada sikap saling menyalahkan. Sebab, keputusan berada di tangan FIFA. “Yang terpenting bagi Surabaya, baik pemerintah maupun warganya adalah mengoptimalkan pembinaan sepak bola di Stadion Gelora Bung Tomo yang pembangunannya sudah mengalami kemajuan, mengingat konstitusi di Pasal 28C ayat 1 juga menjamin setiap warga berhak atas pengembangan diri terlebih untuk prestasi atas nama negeri,” katanya, Selasa (4/4). Pemuda yang akrab dipanggil Cak Hakim itu berharap, segenap elemen anak bangsa lebih fokus pada mengembangkan pembinaan atlet sepak bola sejak dini. “Selanjutnya Timnas Indonesia bisa lolos kualifikasi dan bermain di kompetisi tertinggi tanpa banyak drama,” tandas Hakim yang Ketua Departemen Pengembangan Potensi Minat dan Bakat Bidang Kepemudaan DPP PKS ini. Sebagaimana diketahui, FIFA memutuskan Indonesia tidak dapat menyelenggarakan pagelaran Piala Dunia U-20 pada tahun 2023 setelah penundaan sejak 2021 akibat pandemi global. Hal ini berakibat pada gagalnya Timnas Indonesia untuk berlaga di kompetisi bergengsi bertaraf internasional tersebut. (bin)
Batal Jadi Venue Piala Dunia, Gema Keadilan Jatim Dorong Optimalisasi GBT
Selasa 04-04-2023,15:23 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :