Oleh : drh. Puguh Wiji Pamungkas, MM
Presiden Nusantara Gilang Gemilang
Founder RSU Wajak Husada
Kurang lebih 1.200 tahun yang lalu pernah ada seorang tukang roti di kota Bashrah Irak, tukang roti ini memang berbeda dengan tukang roti biasanya, karena tidak ada satupun aktivitanya yang tidak disertai dengan Istighfar kepada Allah SWT.
Setiap meletakan garam ia beristighfar, setiap meletakan telur ke adonan roti itu ia juga beristighfar dan setiap mencampur gandumnya ia juga membaca Istighfar. Jadi tidak ada satupun aktivitas kesehariannya yang tidak disertai dengan istighfar.
Sampai pada suatu malam, ia menjumpai seorang lelaki tua di usir dari masjid dekat rumahnya, lelaki tua itu adalah seorang musafir. Singkat cerita tukang roti ini mengajak sang musafir ini ke rumahnya, Ditengah-tengah aktivitasnya membuat roti, betapa terkejutnya sang tukang roti, bahwa ternyata sang musafir yang ia ajak untuk bermalam di rumahnya itu adalah Imam Ahmad Bin Hanbal. Seorang ulama panutan umat Islam saat itu yang fatwa-fatwanya banyak diikuti.
Luar biasanya lagi, ternyata pertemuan sang tukang roti dengan Imam Ahmad bin Hanbal ini rupanya merupakan jawaban dari Istighfar yang tidak pernah ia tinggalkan selama 30 tahun, selama ia berjualan roti. Ternyata keistiqomahan istighfarnya itu yang menuntun Sang Imam hadist dan fiqih ini untuk melakukan perjalanan ke Bashrah dan bertemu secara tidak sengaja dengan sang tukang Roti.
Memiliki amalan spesial dan keistiqomahan adalah pelajaran dan hikmah yang bisa di ambil dari pelajaran sang tulang roti di atas. Bahwa Allah akan memberi kejutan-kejutan Rezeki kepada hamba-Nya sebagai buah dari amalan spesial dan ke istiqomahan yang kita lakukan.
Bulan Ramadan yang mulia ini mengajarkan kepada kita semua tentang ketekunan dan keistiqomahan serta gairah yang membuncah dalam menyambut seruan dan mendekatkan diri kepada-Nya. Momentum Ramadan adalah madrasah bagi kita semua untuk meneguhkan keimanan dan keistiqomahan dalam menjalani amalan-amalan spesial untuk menggapai cinta-Nya, sebagaimana tukang roti diatas, yang atas Istighfarnya dipertemukan dengan Imam Ahmad Bin Hanbal. (*)
Kategori :