Gresik, Memorandum.co.id - Rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2023 dan HUT PWI ke-77 terus bergulir. Terbaru, PWI Gresik menggelar lomba esai untuk kalangan pelajar SMA/sederajat. Hal ini sebagai bentuk komitmen mendukung pengembangan literasi pejalar dan dunia pendidikan. Ratusan pelajar dari berbagai sekolah turut berpartisipasi, dengan mengirimkan karya tulis yang mengambil tema besar tentang "Pelajar Masa Kini dalam Membangun Negeri". Tahapan per tahapan pun dilalui. Setelah penilaian panjang, huti memutuskan 5 besar karya terbaik. Mereka dinyatakan lolos dan berhak mengikuti tahapan terakhir. Para finalis itu antar lain Dinda Agustin asal SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik. Devina Saharani Mariska asal SMA Assa’adah Bungah Gresik. Hilyatut Taqiya asal SMK Islamic Qon GKB Gresik. Nayaka Mahesa Putra Subagyo asal MAN 2 Gresik, serta Fitri Karunia Wati asal SMK Yasmu Manyar. Nah, dari hasil tahapan terakhir menyatakan bahwa Hilyatut Taqiya asal SMK Islamic Qon GKB Gresik dengan judul karya Stop Budaya Pernikahan Dini sebagai juara 1. Sedangkan juara 2 diraih oleh Nayaka Mahesa asal MAN 2 Gresik dengan judul karya Grisse Youth Creative it Camp, juara 3 adalah Fitri Karunia Wati asal SMK Yasmu Manyar dengan judul karya Memanfaatkan Kecanggihan Teknologi Digital dengan Literasi Digital. Adapun harapa 1 diraih oleh Devina Saharani Mariska asal SMA Assa’adah Bungah Gresik dengan judul karya Peran Pelajar dalam Pengimplementasian Sosial Budaya di Sekolah. Serta harapan 2 adalah Dinda Agustin asal SMANU 1 Gresik dengan karya yang berjudul Sinergitas Penerapan Ramah Anak dalam Masyarakat. "Bentuk kepedulian insan jurnalis terhadap dunia pendidikan, utamanya mendorong pengembangan literasi pelajar. Sekaligus mendorong generasi muda untuk ikut berkontribusi terhadap pembangunan daerah," ujar Ketua PWI Gresik Ashadi Iksan. Ia menjelaskan bahwa ajang tersebut merupakan kegiatan yang rutin digelar setiap tahun. Bahkan, para pelajar juga diberi kesempatan untuk mengenal lebih dalam tentang dunia jurnalistik. "Baik melalui pelatihan, bertemu narasumber dan tokoh. Hingga mengenalkan dapur redaksi kantor berita," bebernya. Dari ratusan peserta, terpilih lima karya terbaik yang masuk babak final. Mereka pun mempresentasikan karyanya di hadapan dewan juri yang berlangsung di ruang pimpinan DPRD Gresik. "Tema yang diangkat sangat menarik bahkan menjadi isu permasalahan di Kabupaten Gresik," ujar Syaichu Busiri, salah satu juri yang juga Anggota DPRD Gresik. Menurutnya, ide-ide dari para pelajar juga akan menjadi bahan pertimbangan legislatif untuk merumuskan suatu kebijakan. Lantaran berisikan gagasan yang solutif dan visioner bagi dunia pendidikan di Kota Pudak. "Kualitas karya menandakan tingkat literasi yang dimiliki. Kami sangat mengapresiasi dan optimis generasi muda Gresik memiliki masa depan yang cerah," harapnya. Hal senada disampaikan Sholahuddin, juri sekaligus Ketua Dewan Penasihat PWI Gresik. Menurutnya, kemampuan para siswa menangkap isu di lingkungan sekitar patut di apresiasi. "Hal itu menandakan kepedulian dan sikap empati yang tinggi. Sehingga, melalui karya tulis diharapkan ada tindak lanjut yang dilakukan oleh pemerintah terkait," jelasnya. Wartawan senior itu juga berharap agar para finalis tidak cepat berpuas diri. Bahkan, wajib untuk terus berkarya untuk meraih prestasi. "Lomba yang digelar PWI Gresik bisa menjadi batu loncatan. Agar memotivasi untuk mengikuti ajang lainnya sesuai dengan bakat dan minat masing-masing," tandasnya.(and/har)
Komitmen Pengembangan Literasi Pelajar, PWI Gresik Gelar Lomba Esai 2023
Rabu 08-03-2023,07:40 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :