PW Afandy menerima sabuk tinju saat menghadiri deklarasi API Jatim bersama George Handiwiyanto (dua dari kiri), semalam. Surabaya, memorandum.co.id - Asosiasi Petinju Indonesia (API) Jawa Timur dideklarasikan di Sukolilo, Surabaya, Sabtu (4/3/2023) malam. Hadir dalam deklarasi itu, dedengkot tinju Jawa Timur, PW Afandy yang juga dikenal sebagai Phan Wei Fan, dan tokoh olahraga George Handiwiiyanto, yang siap menyukseskan keberadaan API Jatim. Kehadiran PW Afandy dianggap sangat tepat, karena selama bertahun-tahun dikenal sangat perhatian untuk kemajuan tinju di Jawa Timur. Afandy yang juga salah satu tokoh tertua dalam Komisi Tinju Indonesia (KTI) Jawa Timur, siap mendukung program kerja API. “Saya bersama Bapak Wei Fan siap mendukung kebangkitan tinju di Jawa Timur. Saya yakin kalau kita kompak dan visi misi sama, tujuan baik akan bisa berjalan, ” ujar George. Ketua API Jatim Nouke Norimarna mengatakan, API berdiri untuk mewadahi mantan petinju yang ada di Jawa Timur. API ingin membangkitkan kembali era esa tinju pro Jawa Timur. “Kita akan mengagendakan pertandingan khusus untuk partai empat ronde. Regenerasi tinju sangat penting. Dari empat ronde, kita akan meningkat ke partai enam ronde. Kalau sudah mulai bagus di partai empat dan enam rondean, maka harus kita tingkatkan untuk partai perebutan peringkat, yaitu delapan dan sepuluh ronde. Butuh perjuangan, tetapi ini harus jalan,” beber Nouke. Selain PW Afandy, hadir juga legenda tinju Surabaya, Kai Siong dan legenda tinju Jawa Timur lainnya seperti Southpaw Yani Malhendo, Andrian Kaspari. “Banyak (mantan petinju) yang hadir,” sambung Nouke Norimarna. Ia menyebut mantan petinju lainnya yang hadir dalam acara deklarasi antara lain Adrian Kaspari, Agus Ekajaya, Tomy Seran, Dobrax Arter, dan Roy Mukhlis. “Kehadiran API sangat bagus untuk kemajuan tinju di Jawa timur,” ujar mantan raja kelas bantam Indonesia, Andrian Kaspari, semalam. (mik)
Kategori :