Pedagang Alun-Alun Kota Blitar Keluhkan Kotoran Burung

Selasa 10-01-2023,19:32 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Blitar, memorandum.co.id  - Penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-Alun Kota Blitar sudah dilakukan. Sejumlah pedagang yang semula di utara alun-alun, dipindah ke sisi timur atau di Jalan Merapi, depan lapas setempat. Sisi utara alun-alun depan Pendopo Kabupaten Blitar kini steril dari pedagang dan digunakan sebagai lahan parkir. Para PKL Alun-Alun Kota Blitar mengaku senang, lokasi jualan pendagang menjadi lebih nyaman setelah dipindah di sisi timur alun-alun. Namun persoalan baru muncul yaitu kotoran burung. Salah satu pedagang, Suselo (35)  mengeluhkan kotoran burung yang tiap hari mewarnai atap lapaknya. "Banyak kotoran burung kuntul di tempat berjualan para pedagang. Kami butuh solusi," katanya. Menurutnya tempat sebelah timur lebih nyaman, hanya saja masalahnya kotoran tersebut yang jadi masalah. Ini karena kawasan alun-alun memang menjadi sarang habitat burung kuntul yang bersarang di pohon beringin di sekeliling alun-alun. "Kotoran burung itu membuat kondisi lokasi kumuh dan menimbukan bau tidak sedap," tambahnya. Suselo menambahkan, di tempat jualan lama di sisi utara alun-alun Kota Blitar, para pedagang memasang tenda dari terpal untuk menghindari kotoran burung. Namun sekarang, tempat yang disediakan Pemkot Blitar berupa kios semi permanen berbahan baja ringan yang cuma berukuran kecil, sehingga kotoran burung tidak bisa tertampung. Sementara itu Sekda Kota Blitar, Priyo Suhartono mengatakan jika penataan PKL tersebut dilakukan untuk menghilangkan kesan kumuh di kawasan alun-alun. "Sudah berpuluh-puluh tahun kondisi PKL di sisi utara alun-alun menimbulkan kesan kumuh dan macet," katanya. Sekarang di sisi utara alun-alun, yang dulunya ada 35 PKL sudah steril dari aktivitas pedagang dan bisa digunakan untuk tempat parkir. Disinggung terkait kotoran burung, Priyo berjanji akan menugaskan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membersihkan tempat berjualan pedagang tersebut dari kotoran burung seminggu sekali. "Kami harap para pedangang juga ikut membersihkan, karena burung kuntul ini juga merupakan ikon Alun-Alun Blitar," tambahnya. (nus/git)

Tags :
Kategori :

Terkait