Jatim Optimis Perekonomian 2023

Senin 19-12-2022,18:31 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, memorandum.co.id - Mengawal perekonomian Jawa Timur memasuki tahun 2023 menjadi perhatian bersama stakeholder Jatim. Mendukung upaya pemerintah menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional, khususnya di Provinsi Jawa Timur, Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur menggelar Seminar Outlook Perekonomian Jawa Timur Tahun 2023. Hadir dalam seminar ini, tokoh pers Dahlan Iskan, anggota XI DPR RI Indah Kurnia, Staf Ahli Pemprov Jatim, Joko Irianto, perwakilan BI, perwakilan OJK, kepala Statiatik Jatim, pelaku asosiasi, konauktas pajak, REI Jatim, pengusaha Jatim, Perbanas, akademisi, perwakilan media massa. Kepala Perwakilan Kementarian Jatim John L Hutagaol menyampaikan, ada banyak hal yang menjadi perhatian. Salah satunya mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur terus meningkat. “Kita harus bisa menjaga iklim investasi, dengan meningkatkan kualitas kita,” kata John L Hutagaul dihadapan peserta Seminar Outlook Perekonomian Jawa Timur Tahun 2023. John L Hutagaol menegaskan, bagaimana peranan APBN mengawal ekonomi global sejak pandemi covid 19. Bagaimana kebijakan tersebut sangat mempengaruhi ekonomi di Jawa Timur. Menyentuh stabilitas pengamanan pangan, lanjut John L Hutagaol, terkait bagaimana pembangunan infrastruktur daerah. “Kebutuhan akan keamanan pangan sangat mendasar yang tidak lepas dari perkembangan UMKM,” urai dia. John L Hutagao yang juga kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Timur menguraikan, pembangunan berkelanjutan di Jawa Timur. Dimana pembangunan SDM menjadi konsentrasi pemerintah daerah. “ Bagaimana good goverment di pemerintah daerah dengan pembangunan berkelanjutan,” tegas John. Sementara itu, Wagub Jatim, Emil Dardak menyampaikan, khusus kasus Indonesia adalah inflasi. Emil berkeyakinan inflasi di Jatin akan dibawah tujuh persen. Emil menyebutkan, bahwa ekonomi Jatim 30 adalah industri, sekarang 15 persen berpindah ke perdagagan. “Sementara pengangguran terkontraksi karena covid,” ujar Emil. Pertumbuhan migas di Jatim mencapai 6 persen. Sedang kemiskinan di Jawa Timur turun. ”Kemungkinan angka kemiskinan tidak diskonek dengan kebutuhan kerja, sehingga angka kemiskinan turun,” kata Emil. Menghadapi tantangan 2023 adalah dengan mengatasi inisiatif, kolaborasi, dan inovasi. “Ini penting apa yang berani dilakukan tahun depan,” tutup Emil. Senada anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia mengingatkan, rakyat Jatim untuk tetap optimis, tapi harus waspada terhadap ancaman resesi. “Optimis boleh, tapi harus waspada terhadap ancaman resesi. Untuk tetap memberikan kontribusi terhadap bangsa Indonesia,” ujar Indah Kurnia. Sementara seminar Outlook Perekonomian Jawa Timur Tahun 2023 menghadirkan nara sumber Budi Hanoto, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Kepala OJK Mukti Riadi, kepala Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Dandang Hardiwan. (day)

Tags :
Kategori :

Terkait