Kenangan Bersama Guru

Selasa 26-11-2019,04:01 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Meski kadang dipandang sebelah mata, tapi peranan guru dalam mendidik dan mencerdaskan generasi bangsa ini patut diapresiasi. Terlebih dalam peringatan Hari Guru yang jatuh pada 25 November. Beberapa waktu lalu, Dian Sastrowardoyo menceritakan kenangannya melalui hastag #CeritaGuru. Dian Sastro menceritakan jika saat itu ia mendapatkan guru yang berhasil membuatnya menjadi rangking 2. "Waktu SD, sempet dapetin guru wali kelas di kelas 4 yang berhasil bikin saya jadi ranking 2. Biasanya selalu ranking 10 besar, tapi tumben kali itu bener-bener bisa ranking 2, prestasi sepanjang sekolah," kicau Dian. "Guru gue waktu kelas 4 itu namanya pak Teo. Orangnya jail, lucu, entertaining, tapi pinter, dan hebatnya: bisa bikin anak anaknya jadi jauh lebih pinter daripada sebelumnya," sambung Dian. Kenapa guru itu dinilai unik, karena menurut Dian bisa bikin muridnya jauh lebih rajin, jauh lebih fokus dan memperhatikan pelajaran. “Selain karena penyampaiannya entertaining, dia melihat kami (muridnya) sebagai anak-anak yang jauh lebih cerdas dari pada yang sebenarnya," tutur Dian. "Yang pasti, kalo diajak ngomong sama pak Teo, kita merasa adalah anak-anak yang jauh lebih baik, jauh lebih menyenangkan, dan juga.. jauh lebih pinter dari pada yang kita pikir. He saw the good in us," imbuh Dian. Lantaran itu, Dian Sastro juga mengajak para penggemarnya untuk menceritakan kenangan bersama guru melalui hastag #CeritaGuru dan #TerimakasihGuru. Memang, nama Dian Sastrowardoyo sudah tidak asing dunia film Indonesia. Namun kali ini, ia mencoba peruntungan di dunia balik layar. Ia menjadi seorang produser di film terbarunya yang berjudul Guru-Guru Gokil. Walaupun begitu, ia mengaku ingin tetap bermain dalam film garapan Base Entertainment itu. Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa dengan menjadi produser film, dirinya jadi banyak pengalaman dan hal baru. Apalagi harus berhadapan dengan para produser lain dan investor. "Siapa juga yang mau beli barangnya, ibaratnya gimana caranya pengetahuan kita tentang film ini harus matang. Product knowledge kita harus matang. Terus kita harus punya selling point, 'Kenapa sih filmnya? Uniknya apa?' Jadi harus menguasai banget," tutup Dian Sastrowardoyo. (*/nov)

Tags :
Kategori :

Terkait