Blitar, Memorandum - Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga beras di pasar tradisional Kota Blitar, Jawa Timur, mulai merangkak naik. Kenaikan harga berkisar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogram. Kenaikan harga akibat pasokan beras dari petani menipis. Sedangkan permintaan justru meningkat. Yudi, seorang pedagang beras di Pasar Wage mengatakan, dalam beberapa hari terakhir harga sejumlah kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan. Misalnya, harga beras kualitas premium yang sebelumnya hanya Rp 54 ribu rupiah per kilogram, kini melonjak naik menjadi Rp 56 hingga Rp 57 rupiah per kilogram. "Kenaikan harga beras ini berlangsung secara bertahap sejak dua pekan terahir. Dalam sehari kenaikan mencapai Rp 2000 hingga Rp 3000 rupiah per kilogram," katanya, Senin ( 5/12/2022). Menurutnya, kenaikan harga beras ini juga disebabkan dari pasokan beras dari petani yang menipis akibat cuaca buruk sedangkan permintaan dari konsumen terus meningkat. "Iyaa sekarang naik harganya, kenaikan berlangsung secara bertahap,"jelasnya. Sementara, terkait naiknya harga beras ini, Mustika salah seorang pedagang makanan mengaku dapat dipastikan keuntungan dari penjualan makanan bakal menipis. Sebab, ia belum berani menaikkan harga jual makanan. "Iya harga beras naik, sedangkan harga beli bahan pokok termasuk beras terus mengalami kenaikan. Ya terpaksa untungnya berkurang, ya harapannya agar segera turun," ungkapnya. Diperkirakan, harga beras ini masih terus mengalami kenaikan hingga akhir tahun.(git)
Kategori :