Polri Pantau Simulasi Potensi Kerawanan Melalui Command Center

Jumat 04-11-2022,21:23 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Bali, memorandum.co.id - Polri melanjutkan latihan pra Operasi (Latpraops) Puri Agung 2022 yang dilaksanakan sejak Kamis 3 November hingga Sabtu 5 November 2022. Latpraops ini diadakaan untuk meningkatkan keterampilan pengamanan para personel jelang, pada saat, dan pasca Presidensi KTT G20 di Bali. Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, di hari kedua ini, pihaknya melaksanakan latihan-latihan simulasi di beberapa tempat yang berpotensi mempunyai kerawanan. Simulasi itu dipantau secara terpusat melalui command center. "Kita melihat simulasi di lapangan melalui command center untuk melihat dan mengontrol semuanya. Melalui itu kita mengetahui posisi anggota kita, sarana prasarana kita, bisa juga face recognition berdasarkan data yang kita miliki," ujar Wakapolri di Command Center Polda Bali, Jumat 4 November 2022. Wakapolri mengatakan, dengan fitur face recognition bisa membantu polisi untuk mendeteksi potensi ancaman dari orang yang dicurigai. Kemudian, segera mengambil langkah-langkah antisipasi. "Sehingga jika ada 1 DPO atau orang yang kita curigai di tempat di titik-titik kita tempatkan itu, kita bisa mengambil langkah-langkah apa yang harus dilakukan," ujarnya. Di samping itu, latpraops ini juga digunakan sebagai evaluasi terus menerus untuk melihat sejumlah kekurangan yang ada. Kekurangan itu segera dibenahi. "Bahkan, latihan akan berjalan terus seperti tactical digital game dengan harapan rencana pengamanan Presidensi G20 yang kita harapkan bisa berjalan dengan aman dan lancar dan tidak ada gangguan," ujar Wakapolri. Sebelumnya, Mabes Polri siap mengamankan pelaksanaan Presidensi KTT G20 di Bali yang dilaksanakan pada 15-16 November 2022 mendatang. Kesiapan itu dilakukan dengan menggelar latihan pra Operasi (latpraops) Puri Agung 2022 sejak Kamis 3 November sampai Sabtu 5 November 2022. Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, Latpraops bertujuan untuk memberikan keterampilan anggota secara teknis sesuai fungsi dan bidang masing-masing. Terutama, dalam mengidentifikasi potensi kerawanan dan tindakan apa yang harus dilakukan jelang, saat, dan pasca Presidensi KTT G20. "Potensi kerawaman itu hasil dari prediksi intelijen dan gabungan dari tim kepolisian, TNI, BIN, dan lembaga terkait lainyan," ujar Gatot usai memberikan arahan di Balai Budaya Puspem,Badung, Bali, Kamis 3 November 2022. "Sehingga kegiatan Presidensi G20 bisa berjalan dengan aman dan lancar," lanjut Gatot. Gatot menjelaskan, Operasi Puri Agung 2022 adalah operasi terpusat yang melibatkan beberapa Polda yaitu Polda Bali, Polda NTT, dan Polda Jatim. Sebanyak lebih kurang 9.300 personel diturunkan dalam operasi ini. Satu November kemarin semua personel sudah masuk Bali. Untuk menyukseskan operasi ini,Polri bekerja sama dengan TNI, k/l, Pemda, dan masyarakat. Sehingga langkah dan upaya untuk mengantisipasi semua kerawanan bisa dilakukan dengan baik. Gatot mengatakan, latopsus Puri Agung ini merupakan bagian dari tahapan melaksanakan pengamanan KTT G20. Tahapan lain yang sedang dilakukan yaitu tahapan kesiapan personel dan kesiapan sarana prasarana.. (iku/gus)

Tags :
Kategori :

Terkait