Surabaya, memorandum.co.id - Pesta Halloween yang digelar di Itaewon, Korea Selatan berubah jadi tragedi menggerikan, Sabtu (29/10/22). Sebanyak 151 orang dinyatakan tewas dalam perayaan ini. Mulanya hal ini terjadi karena banyaknya warga yang memadati area Itaewon dengan berbagai jenis kostum horor. Warga begitu antusias mengikuti acara yang rutin digelar setiap tahun ini karena sempat terhenti selama pandemi. Polisi belum mengetahui pasti penyebab kerumunan yang terjadi di Itaewon, namun kebanyakan korban yang meninggal karena desak-desakan dan sulit bernafas yang menyebabkan henti jatung dan pingsan. “Sama seperti orang-orang lain, saya pergi ke Itaewon bersama teman-teman untuk merayakan pesta Halloween . Setibanya di sini, saya berpikir jelas ada yang tidak beres, begitu terlihat padat dan desak-desakan, CPR dilakukan kepada banyak orang, mobil ambulans begitu banyak. Orang-orang begitu sedih, kaget, dan bingung,” tulis @hyunsuyim. Dilansir dari kutipan @hanitweet, Kepala Pemadam Kebakaran, Choi Sung-beom menginformasikan, korban tewas dalam tragedi tersebut kebanyakan remaja yang berusia sekitar 20-an. Selain banyaknya korban yang meninggal, pihak kepolisian telah menerima sekitar 355 laporan mengenai orang yang hilang usai tragedi tersebut. Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol langsung mengumumkan masa berkabung nasional dimulai dari Minggu (30/10/22). Yoon pun mekinta agar seluruh parlemen pemerintahan dan warga untuk mengibarkan bendera setengah tiang. Selain itu seluruh rangkaian talkshow dan konser harus tunda sampai keadaan membaik. (mg3)
Kategori :