Ponorogo, memorandum.co,id - Mencegah masuk dan berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di masyarakat, personel Polsek Sokoo blusukan kampung. Seperti yang dilakukan Wakapolsek Sooko Ipda Suprapto bersama Bhabinkamtibmas Aipda Marsidi Condro, menemui tokoh masyarakat, Rabu (20/11). “Ajaran radikalisme adalah bertentangan dengan nilai agama maupun nilai luhur budaya Bangsa Indonesia. Karena negara kita ini dibangun dengan semangat perbedaan, berbeda agama, suku bangsa, dan budaya, karena itu jauhi paham radikalisme yang dapat memecah belah persatuan bangsa,” jelas Suprapto. Dalam kesempatan tersebut Suprapto juga mengimbau kepada warga untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial, terutama berita atau kiriman yang mengandung berita berita bohong (hoax) maupun provokasi dan unsur kekerasan. “Dalam bermedia sosial baik Facebook, WhatsApp ataupun Instagram harus lebih berhati-hati serta bijak. Dicek dahulu kebenarannya karena ada hukum yang mengaturnya yaitu UU ITE,” tambah Suprapto. (ji/mt/tyo)
Kategori :