Surabaya, memorandum.co.id - Pengprov GABSI Jatim langsung tancap gas dengan menggelar agenda kejuaraan setelah dilantik pada September 2022. Salah satunya, kejuaraan provinsi (kejurprov) yang digelar di Gedung BPSDM Jatim 28-30 Oktober. Setelah itu juga ada event khusus pelajar yakni Popda pada November di Sidoarjo. Agenda kejurprov kali hanya diikuti satu atlet Puslatda Jatim yakni Noviana Tri. Namun persaingan untuk meraih juara di kejurprov bakal ketat karena diikuti oleh 310 atlet dari 16 kabupaten/kota di Jatim. Ketua GABSI Jatim Aries Agung Paewai, menyebutkan salah satu tujuan utama digelarnya kejurprov adalah sebagai salah satu ajang seleksi memilih atlet terbaik yang akan diterjunkan di Kejurnas Solo-Jateng pada November mendatang. Selain itu juga menggali bibit atlet potensial karena di Kejurprov dibagi dalam kelompok usia (KU) mulai KU12, KU15, KU18,KU21, KU25 umum . "Selain menjaring atlet untuk Kejurnas, Kejurprov juga sebagai ajang sinergi dengan pengurus daerah untuk terus mengembangkan Bridge di Jatim," kata Aries, Kamis (27/10). Aries yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim mengatakan, Pengprov GABSI Jatim akan memperbanyak kejuaraan agar para atlet memiliki kesempatan bertanding, sehingga muncul atlet potensial karena selama ini Jatim dikenal sebagai gudangnya atlet Bridge Indonesia. "Kalau bisa kita menggelar kejuaraan satu tahun tiga kali," katanya. Sementara itu Sekretaris GABSI, Raf Radiant Agung SGJ menjelaskan saat ini para atlet yang tergabung di Puslatda Jatim tengah bertanding di ajang Telkom yang digelar di Jakarta, sehingga mereka tidak bisa turun di Kejurprov. "Hanya satu atlet Puslatda yang turun di Kejurprov yakni Noviana Tri, kebetulan jadwal Kejurprov bersamaan Kejuaraan Telkom di Jakarta," katanya. Terkait Kejurnas, Raf mengatakan Jatim akan menurunkan sekitar 30 atlet terbaik. "Jadi Kejurprov ini sebagai salah satu seleksi untuk memilih atlet yang akan kita turunkan di Kejurnas di Solo," katanya. (epe)
Kategori :