Ringankan Beban Remaja Wonoayu, Bendara PDI-P Siap Sekolahkan hingga SMA

Minggu 23-10-2022,18:07 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Sidoarjo, memorandum.co.id - Nur Laila Ramadhani (14) gadis bawah umur yang  sempat tidak pulang selama lima hari, banjir simpatik. Anak almarhum Toyibi (mantan Ketua Pemuda Pancasila (PP) Wonoayu) itu dikunjungi H Benny Siswanto bersama istri Hj Iin Indrawati ke rumahnya, Dusun Pilang RT 11/RW05 Desa Pilang Kecamatan Wonoayu, Sabtu (23/10). Tujuan bendahara II DPC PDI Perjuangan Sidoarjo bersama istri untuk menolong Nur Laila Ramadhani, remaja yang masih duduk di bangku kelas 2  SMP swasta itu untuk diterima bekerja di Kafe Kali Kopi Prambon. Nur Lalila Ramadhani juga  akan disekolahka hingga tamat SLTA. "Saya tawari bekerja di kafe saya di Kali Kopi Prambon sampai tamat SLTA. Setiap hari saya beri uang saku sekolah dan biaya sekolah saya tanggung sampai lulus SLTA. Mengapa sampai SMA/SMK dan tidak sampai kuliah, karena saya juga mempunyai panti mengurus anak anak seperti itu juga,"jelas H Benny Siswanto. Tidak hanya Nur Laila Ramadhani saja yang diboyong ke Kali Kopi. Ibu Nur Laila Ramadhani juga ditawari untuk bekerja ditempat usahanya. H. Benny Siswanto bersama istri Hj Iin Indrawati merasa iba dan tergerak hati setelah membaca share tulisan di grup WA PDI Perjuangan, bahwa Nur Laila Ramadhani kabur dari rumah sejak 15 Oktober hingga ditemukan anggota Polsek Tanggulangin di salah satu warkop Desa Randegan Tanggulangin 20 Oktober 2022 dan dikembalikan kepada pihak keluarga. Gadis SMP kelas 2 itu pergi dari rumah 15 Oktober sekitar pukul 10.45 yang  pamit kepada ibunya beli seblak. Karena anaknya tidak pulang selama tiga hari, ibu Nur Laila Ramadhani minta tolong  Ketua PP Wonoayu Syaiful Ulum. Kemudian Syaiful Ulum bergerak mendatangi kantor Polsek Wonoayu untuk melaporkan hilangnya anak sahabatnya tersebut. Alasan Nur Laila Ramadhani kabur dari rumah dengan berjalan kaki, menuju warkop ke warkop. Tujuannya melamar pekerjaan. Sejak ayahnya meninggal dunia, sehingga tulung punggung keluarga mencari nafkah sudah tiada lagi. Nur Laila Ramadhani jadi stres berat. Ia kabur dari rumah bertujuan mencari pekerjaan untuk membantu ibunya mencari nafkah. Namun upayanya tidak berhasil karena ditolak pemilik warkop usianya terlalu kecil. Alasan lain Nur Laila Ramadhani keluar dari rumah mencari pekerjaan selain untuk biaya hidup. Ia bercita - cita ingin bisa beli rumah. Karena ia dan ibunya belum punya rumah. Rumah yang ia tempati merupakan rumah orang lain. Setelah seribu hari orangtuanya Toyibi, Nur Laila Ramadhani dan ibunya harus hengkang meninggalkan rumah sesuai permintaan pemiliknya. Upaya H. Benny Siswanto bersama istrinya untuk menawari kerja kepada Nur Laila Ramadani dan ibunya sudah disampaikan. Niat baiknya sudah diutarakan. "Saya sudah kasih nomor handphone, kalau mereka bersedia dan butuh pekerjaan tinggal kontak saya,"pungkas H. Benny Siswanto. (dar/jok)

Tags :
Kategori :

Terkait