Waspadai Gagal Ginjal Akut, Wali Kota Ajak Orang Tua Tingkatkan Pola Hidup Bersih Anak

Minggu 23-10-2022,18:04 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya semakin responsif berupaya dan melakukan langkah-langkah strategis penanggulangan penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak yang kian merebak di Indonesia. Di metropolis, diinformasikan ada 1 anak yang menjadi korban penyakit GGAPA. Merespons ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta para orang tua melakukan upaya terukur. Termasuk segera membawa anak ke puskesmas apabila bergejala yang mengarah pada GGAPA. “Pencegahan yang juga harus dilakukan oleh orang tua yakni, bagaimana langkah-langkah ketika ada anak yang bergejala panas terus dan berat badan turun. Gejala-gejala itulah, mereka harus segera lapor untuk diberikan pemantauan dan pengobatan dari Pemkot Surabaya,” kata wali kota, Ahad (23/10). Wali kota menyadari, penyakit gagal ginjal akut yang menghebohkan Negara Indonesia ini, menjadi alarm kewaspadaan bagi Pemkot Surabaya. Sebab, tidak sedikit orang tua yang masih meremehkan demam pada anak. Karenanya, jika terjadi demam pada anak, dia berharap orang tua bisa segera melakukan pemeriksaan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat. “Kemarin disampaikan, sampai hari ini yang meninggal dari Surabaya ada 1. Karena pengumuman ini seperti Covid-19, maka yang mengumumkan adalah pemerintah pusat. Jadi, kalau kemarin jumlahnya meninggal itu banyak karena rujukan semua,” ungkapnya. Pemkot Surabaya pun terus melakukan upaya mitigasi klaster melalui sosialisasi dan pengecekan yang dilakukan oleh puskesmas bersama Kader Surabaya Hebat (KSH) dan RT/RW. Eri tak memungkiri, ganasnya penyakit gagal ginjal akut ini bisa menyerang secara tiba-tiba dan mengakibatkan kematian pada anak. Yakni, pada awalnya anak-anak masih terlihat ceria, namun mendadak kelelahan dan jatuh sakit atau terserang demam. “Saya mohon kepada orang tua untuk lebih peduli dan langsung memeriksakan anak (demam) untuk dibawa ke rumah sakit secepatnya, supaya bisa dilakukan pengecekan secara menyeluruh. Jangan dianggap sebagai sakit biasa, maka ayo dijaga anak-anak kita untuk menerapkan hidup sehat,” ujarnya. Cak Eri sapaan lekatnya kembali mengingatkan kepada para orang tua, untuk saat ini tidak diperkenankan mengkonsumsi obat sirop terlebih dahulu. Bahkan, Pemkot Surabaya juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) terkait larangan menjual obat sirop sementara waktu untuk anak-anak. “Kami sudah sampaikan, jangan jual dan minum sirop dulu. Saya sudah mengeluarkan surat edaran. Ini juga sudah di-blast (disebarkan) oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya terkait program pemerintah. Semoga bisa membuka pemahaman warga Surabaya bahwa (obat) sirop harus berhenti dulu,” pungkasnya. (bin)

Tags :
Kategori :

Terkait