Jelang Relokasi ke Pasar Tanjung Anyar, Tim Gabungan Sosialisasi ke Pedagang

Jumat 21-10-2022,16:57 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Mojokerto, memorandum.co.id - Penertiban para pedagang akan dilaksanakan pada 26 Oktober 2022 terkait relokasi Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto. Oleh karena itu, tim gabungan turun melakukan sosialisasi ke puluhan pedagang, Jumat (21/10/2022). Tim yang turun yakni Diskopukmperindag Kota Mojokerto, satpol PP, dishub, TNI dan Polri. Tim mendatangi satu persatu pedagang yang masih bertahan berjualan di sekitar Jalan KH Nawawi, Residen Pamuji dan HOS Cokroaminoto Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMPerindag)  Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan, bahwa yang dihampiri hanya pedagang yang keberatan di pindah "Kita sosialisasi lagi dan kita berikan undangan untuk hadir di Kantor Pemkot Mojokerto sore nanti," katanya. Ani membeberkan, data jumlah pedagang yang akan direlokasi sebanyak 165 orang. Rinciannya 93 orang di relokasi masuk ke dalam Pasar Tanjung Anyar, 22 pedagang di Pasar Kranggan, 20 orang di Pasar Prapanca dan 30 orang di Pasar Kliwon. "Pedagang yang sudah sepakat 106 orang. Hanya 59 pedagang yang belum, dan ini yang kita datangi," bebernya. Ani mengungkapkan, pihaknya  akan terus melakukan pendekatan persuasif ke pedagang. Bahkan sosialisasi sudah dilakukan pada Agustus kemarin dengan tidak memungut retribusi. Namun jika hingga batas waktu yang ditetapkan mereka masih bergeming, maka akan menyerahkan sepenuhnya kepada Satpol PP untuk melakukan penindakan. "Saya berharap semua pedagang legowo," ungkapnya. Menurut Ani, karena Pemerintah Kota Mojokerto sudah menyiapkan area relokasi selain di dalam Pasar Tanjung. Di Pasar Kranggan khusus untuk pedagang buah. "Pasar Prapanca dan khusus warung makan minum di Pasar Kliwon," ujarnya. Ani memaparkan, relokasi ini seharusnya sudah lama dilakukan. Namun untuk menyiapkan tempat yang layak bagi pedagang yang direlokasi, pemkot pada 2021 melakukan perbaikan terlebih dahulu di sebagian los selatan dan utara Jalan Tanjung di Pasar Tanjung serta los Pasar Kranggan. "Relokasi didukung DPRD dengan terbitnya Perda Inisiatif No 2/2022 tentang Penataan Pedagang," paparnya. Ani menandaskan, relokasi ini win-win solution bagi semua pihak, mengembalikan hak-hak pengguna jalan, upaya penataan kota, memberikan tempat yang layak bagi pedagang, dan yang lebih penting lagi melindungi pedagang yang ada di dalam pasar. "Karena pendapatan mereka yang menurun akibat pembeli yang tidak masuk pasar," tandasnya. Ke depan, lanjut Ani, Pemkot Mojokerto akan mengembangkan pasar tematik, yaitu kuliner di Pasar Kliwon (setelah pedagang pasar loak di relokasi ke Pasar Tematik Ketidur) dan Pasar Kranggan khusus buah. "Kami optimis dengan relokasi ini pedagang justru akan semakin meningkat omsetnya," ujarnya. Karena memudahkan pembeli mencari komoditas sesuai tema dari masing-masing pasar. "Dan berbelanja dengan lebih nyaman," tegasnya. Sementara itu, Kasatpol PP Kota Mojokerto, Modjari menegaskan, ia siap mengawal relokasi ini hingga tuntas. Bahkan akan menyiapkan posko serta melakukan patroli rutin untuk mengawasi agar area luar Pasar Tanjung Anyar bersih dari pedagang. "Kita beri toleransi sampai 26 Oktober. Jika masih belum bersih, maka akan dilakukan penertiban," tegasnya. Menurut Modjari, untuk menjaga lokasi tersebut tetap steril, ia akan mendirikan posko pengawasan di lokasi pasar selama satu bulan. "Kita akan gencar patroli rutin tiap hari," pungkasnya. (yus)

Tags :
Kategori :

Terkait