Rencana Tarif Naik, Pelanggan PDAM Surabaya Siap-siap Rogoh Kocek Lebih Dalam

Surabaya, memorandum.co.id - Tarif air bersih yang disuplai oleh Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya direncanakan akan naik. Saat ini, usulan kenaikan tarif tersebut tengah dalam pengkajian Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya. "Masih dalam proses kajian pemkot," ujar Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Ir Arief Wisnu Cahyono ST, Kamis (13/10). Arief menjelaskan, ada banyak hal yang membuat pihaknya mengusulkan kenaikan tarif air PDAM. Di antaranya yakni, untuk menutup besarnya biaya mengolah air baku dari Kali Surabaya lalu dialirkan ke rumah-rumah warga. Kemudian, biaya perawatan infrastruktur pengelolaan air bersih juga mahal. Di sisi lain, PDAM butuh modal untuk investasi, salah satunya untuk peremajaan pipa. "Total panjang jaringan pipa 6.000 kilometer dengan berbagai macam ukuran. 30 persen di antaranya sudah berusia lebih dari 50 tahun dan saatnya dilakukan peremajaan," jelasnya. Selain itu, kata Arief, kenaikan tarif tersebut juga berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/775/KPTS/013/2021 tentang Pedoman Tarif Batas Atas dan Tarif Batas Bawah Air Minum Bagi BUMD kabupaten/kota se-Jawa Timur pada tahun 2022. Surat ketetapan Gubernur Jatim tersebut melaksanakan Peraturan Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2020 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum. Bahkan dalam surat gubernur tersebut disebutkan tarif rata-rata atau harga jual air minum BUMD Surabaya pada tahun 2022 masih rendah jika dibanding dengan Kabupaten Sidoarjo dan Gresik. Disebutkan untuk tarif batas atas PDAM Surabaya Rp17.202/m3, batas bawah (tarif dasar) Rp2.659/m3, tarif rata-rata (harga jual) Rp3.619/m3 atau Rp3,6 per liter. Sedangkan Kabupaten Gresik untuk tarif batas atas Rp17.188/m3, batas bawah Rp8.074/m3 dan tarif rata-rata Rp12.021/m3. Untuk Kabupaten Sidoarjo, tarif atas Rp17.174/m3, tarif bawah Rp6.213/m3 dan tarif rata-rata Rp9.699/m3. (bin)