Malang, Memorandum.co.id - Ribuan Aremania melakukan doa bersama memperingati malam 7 hari korban tragedi Kanjuruhan, di halaman parkir Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Dalam doa bersama itu hadir pula Presiden Direktur Arema FC Gilang, Manager Ali Rifki dan seluruh pemain Arema FC. Juga hadir Bupati Malang HM Sanusi dan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto. “Saya tidak bisa berkata-kata, hanya bisa bersedih, serta berterimakasih banyak pada suporter bola lainnya,” tutur Gilang dalam sambutannya. Acara doa bersama ini dihadiri simpatisan dari Surabaya, Solo, Semarang, Jakarta, Bandung, Samarinda serta beberapa kota lain. Bahkan, hadir pula Aremania dari luar negeri, semuanya merasakan duka pada korban Kanjuruhan dengan membaca Yasin dan Tahlil secara bersama. Mereka pun menyalakan 130 lilin, ini sesuai jumlah korban tragedi Kanjuruhan dan dibentuk dalam tulisan ‘AREMANIA’. Semuanya berlangsung khidmat membacakan yasin dan tahlil hingga tiga kali bacaan. “Ini merupakan tragedi yang menyedihkan, anak kehilangan orang tuanya, orang tua kehilangan anaknya, kehilangan suami, kehilangan istri,” kata Gilang. Gilang mengungkapkan, tragedi ini sebagai pelajaran untuk semua suporter bola bahwa permainan hanya 90 menit di lapangan. Dengan kejadian ini, Gilang mengajak untuk meninggalkan ego serta tinggi hati karena semuanya adalah saudara. “Ayo semua belajar bahwa tidak ada musuh, semuanya adalah saudara, jangan sampai ada lagi kasus serupa, oleh karena itu ayo kita seduluran untuk semua sporter bola apa saja klubnya,” imbuh Gilang. Bupati Malang HM Sanusi meminta maaf pada keluarga korban, apabila dalam penanganan pelaksanaan evakuasi ada kekurangan. Demikian juga sesuai dengan kesepakatan bersama, bantuan sudah sampai pada korban. “Jika ada yang menemukan korban yang merasa kurang sehat, segera untuk dibawa ke rumah sakit dengan biaya grtais,” ujar Sanusi. Bupati berpesan pada seluruh Aremania, apabila ada tetangga saudara yang jadi korban yang hanya alami luka, dirasa matanya masih kurang sehat atau ada gangguan karena efek gas air mata agar dibawa ke klinik ‘Eye Mata’ yang ada di Kepanjen dan Singosari, tidak dipungut biaya karena sudah melakukan kerjasama untuk penanganan mata. “Sedangkan putra putri korban Kanjuruhan yang masih sekolah tingkat SD dan SMP, diharapkan bersekolah terus karena semuanya digratiskan, demikian juga kalau mondok semua pesantren di Kabupaten Malang siap menerima dan gratis,” tutur Sanusi. Ali Rifki mewakili seluruh pemain Arema FC hanya meminta dan berpesan bahwa kirim doa ini bukanlah yang terakhir namun meminta pada seluruh aremania untuk selalu mendoakan para korban setelah habis sholat. (kid/ari)
Ribuan Aremania Doa Bersama
Minggu 09-10-2022,08:15 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Rabu 24-12-2025,08:20 WIB
Berawal dari Sanggar hingga Punya Sekolah Modelling di Surabaya, Ini Perjalanan Karier Dinda Ayu
Rabu 24-12-2025,08:12 WIB
Bukan Sekadar Status, Risiko Nikah Muda Tanpa Kesiapan Mental akan Pengaruhi Psikologi
Rabu 24-12-2025,06:00 WIB
Lepas Ratusan Anggota Pramuka, Wali Kota Malang Inginkan Keamanan dan Kesiagaan Bencana
Rabu 24-12-2025,07:07 WIB
Operasi Lilin dan Dosa Tahunan
Rabu 24-12-2025,08:01 WIB
Imigrasi Jatim Tancap Gas: Raih Peringkat Dua Nasional, Percepat Digitalisasi hingga Perluas Layanan
Terkini
Rabu 24-12-2025,23:00 WIB
Viral Pengusiran Paksa Nenek 80 Tahun di Surabaya, Armuji: Ini Tindakan Brutal
Rabu 24-12-2025,21:29 WIB
Pastikan Keamanan Natal, Forkopimda Banyuwangi Patroli dan Tinjau Ibadah Malam Natal
Rabu 24-12-2025,21:18 WIB
Tim Stamaops Polri Supervisi Operasi Lilin Semeru 2025 dan Cek Pos Yan Taman Dayu Pandaan
Rabu 24-12-2025,21:12 WIB
Mas Adi Dorong Perumusan Baju Khas Daerah sebagai Jati Diri Budaya Pasuruan
Rabu 24-12-2025,21:05 WIB