Keluarga Sebut Musibah, Ikhlas Tidak Menuntut

Selasa 04-10-2022,19:19 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Malang,  memorandum.co.id - Salah satu keluarga korban tragedi Kanjuruhan, Sunarto (51), warga Jalan Bareng Raya, Kota Malang, mengaku ikhlas atas kepergian anaknya, Angger Aditya Permana (19). Ia menganggap apa yang terjad terhadap putra kedua, yang juga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini barangkali memang apa yang seharusnya terjadi. “Saya kira, kami sangat berat hati atas kejadian ini. Namun begitu, barangkali memang ini sudah jalan yang harus dilalui,” terang Sunarto, saat ditemui di rumah duka, Selasa (4/10/2022). Disinggung adanya sejumlah pejabat terkait yang telah diberi sanksi, hal itu menurutnya hal yang wajar. Namun, ia pun tidak bisa secara jelas memberikan tanggapan. Pasalnya, ia telah pasrahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas musibah yang terjadi. “Barangkali itu yang terbaik. Tapi sebenarnya, saya tidak bisa memberikan tanggapan. Saya kira ini musibah. Mungkin bagi para pihak terkait itu juga musibah. Jadi saya ya tidak ada tuntutan apa-apa. Saya ikhlas,” tuturnya. Sebelum kejadian, ia mengaku tidak ada firasat apa-apa. Saat itu, anaknya tidak segara pulang usai pertandingan sehingga menimbulkan pertanyaan dalam hati. Apalagi, setelah dihubungi lewat HP tidak ada jawaban. “Akhirnya, saya inisiatif mencari bersama ibunya ke Kepanjen. Lah di perjalanan, bertemu dengan sejumlah ambulans. Tidak punya firasat buruk. Tapi, ibunya sudah menangis terus di jalan. Akhirnya, ketemulah di rumah sakit,” ujarnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa almarhum anaknya adalah salah satu pemain akademi Arema. Namun, sejak masuk di SMK, sudah tidak lagi karena waktunya tidak memungkinkan sehingga terkadang hanya bermain di SSB. (edr/ari)

Tags :
Kategori :

Terkait