Surabaya, memorandum.co.id - Tahun ini, penanggulangan banjir menjadi prioritas kerja Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya. Hingga September 2022, progres pembangunan fisik telah mencapai 55 persen. Sedangkan target penyelesaian tersisa tiga bulan. Menanggapi ini, Wakil Wali (wawali) Kota Surabaya Armuji mendorong Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) agar melakukan percepatan pembangunan. Dia ingin proyek penanggulangan banjir rampung sebelum musim hujan tiba. "Target realisasi harus segera dikebut apalagi diprediksi bulan November sudah memasuki musim hujan. Kita harus kerja terstruktur dan terukur sesuai dengan program yang telah direncanakan dalam APBD 2022," tegas Armuji, Senin (19/9). Tak dapat dipungkiri, banjir kerap menerjang metropolis terutama pada saat musim hujan. Sejumlah wilayah tergenang, bahkan di kawasan Surabaya Selatan air baru surut setelah berjam-jam. Begitu pun di pusat kota. Oleh sebab itu, DSDABM gencar melakukan pengerukan sedimen, pelebaran dan pendalaman drainase, hingga mengkoneksikan antarsaluran. Selain itu, penambahan crossing saluran juga dikerjakan. Dari sekitar 100 proyek penanggulangan banjir tersebut, 70 lebih merupakan proyek pengerukan, pembangunan, dan pemeliharaan saluran. Kemudian ada 3 proyek pembangunan rumah pompa baru. Sisanya, proyek pembebasan lahan, pemeliharaan jalan, pembangunan jalan atau pavingisasi. Keseluruhan dianggarkan Rp1,167 triliun. "Kalau perlu dikerjakan secara maraton, pagi hingga malam. Jadi saat musim penghujan tiba, saluran-saluran bisa berfungsi optimal dan tidak ada genangan," ujar Armuji. Selain itu, politisi senior PDI Perjuangan itu juga meminta agar pekerjaan infrastruktur di kampung seperti pavingisasi dan pembangunan u-ditch agar dapat selesai sesuai target yang telah direncanakan. (bin)
Masih Setengah Jalan, Wawali Surabaya Minta Pengerjaan Proyek Penanggulangan Banjir Dikebut
Senin 19-09-2022,15:50 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :