Mbah Kung menyarankan Tejo mengajak dialog burungnya tiap pagi, terutama sesaat ketika hendak disangkarkan ke sarang burung sang istri. “Ini aku lakukan meski sangat tidak masuk akal. Opo mungkin? Setelah semua upaya dilakukan dan tidak ada satu pun yang membuahkan hasil, pelan-pelan Tejo menyampaikannya kepada Lili. Tejo pasrah andai Lili menuntut cerai. Dia akan mengabulkannya tanpa reserve. “Tapi apa tanggapan Lili? Dia tersenyum tulus sambil meraih leherku. Dia peluk aku seperti seorang ibu yang memeluk anaknya karena bolanya kecemplung dan hanyut di kali.” Karena itu, ketika Nunung menyatakan dirinya hamil, kemudian siapa yang telah menanamkan benih di rahim dia? “Karena itu, begitu aku bisa mengendalikan emosi, aku bertanya secara baik-baik kepada Nunung: siapa bayi di kandungan dia?” Mulanya Nunung ngotot bahwa janin yang dikandungnya adalah murni anak Tejo. Dia berani bersumpah, bahkan di bawah Alquran yang dia ambil dari meja kerja Tejo. “Aku semakin sewot. Wong sudah jelas-jelas salah kok berani sumpah di bawah kitab suci. Apa dia tidak lebih kafir dari orang-orang kafir yang tidak percaya kepada Allah?” Tejo mencoba bersabar. Kalau memang Nunung tetap ngotot, Tejo mengajak perempuan dengan pantat terangkat ini memeriksakan DNA janin yang ada di rahim dia. “Sejak itu sampai aku mengajukan cerai, dia tidak pernah muncul di rumah,” tandas Tejo. Kata Tejo, sebenarnya dia sudah berusaha sekuat tenaga mempertahankan rumah tangganya vs Nunung. Tapi tidak mampu. Setiap melihat wanita itu, terbayang tubuhnya sedang ditindih pria lain. Tejo yang penasaran ingin tahu dengan siapa Nunung berselingkuh, dia pernah berhari-hari membuntuti setiap Nunung keluar rumah. “Sampai suatu saat aku membaca WA di ponsel istrinya. Di situ ada pesan singkat agar Nunung menunggu di SWK Karah Agung. Tidak ada pengirimnya. Hanya sederet angka-angka, “Rupanya Nunung menyamarkan identitas pemilik nomor WA itu. Sore harinya Tejo membuntuti Nunung yang janjian vs kekasih gelapnya. Ternyata benar. Nunung menemui seorang lelaki sebaya usianya. Setelah minum segelas teh untuk berdua, masing-masing masuk mobil dan beriringan ke arah selatan. “Ternyata mereka menuju hotel di kawasan Juanda. Keduanya bergandengan tangan masuk ruangan lobi. (jos, habis)
Istri Pembawa Bahagia dan Istri Pembawa Bencana (5-habis)
Sabtu 03-09-2022,10:00 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :