Surabaya, memorandum.co.id - PDI Perjuangan dinyatakan sebagai partai paling peduli rakyat kecil (wong cilik) dalam survei yang digelar Surabaya Survey Center (SSC). Partai berlambang banteng moncong putih itu disebut sebagai partai paling peduli rakyat kecil oleh 29,6 persen responden se-Jawa Timur. Menguntit di belakang PDI-P dengan jarak signifikan ada PKB dengan capaian 17,2 persen dan Gerindra 8,2 persen. Partai-partai lainnya di bawah angka tersebut. Ketua DPC PDI-P Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, survei adalah instrumen yang menggunakan metodologi ilmiah untuk merekam perilaku pemilih. “Tentu saja survei tersebut menjadi masukan bagi kami, PDI Perjuangan di Kota Surabaya. Terima kasih atas kepercayaan rakyat kepada PDI Perjuangan,” ujar Adi, Rabu (30/8/2022). Adi mengatakan, hasil survei yang menyatakan PDI-P adalah partai paling peduli wong cilik tidak muncul dengan sendirinya tanpa sebab. Hasil itu adalah buah kerja keras setiap hari dari seluruh kader, anggota, dan simpatisan dalam membersamai wong cilik di berbagai penjuru wilayah, termasuk di kampung-kampung Kota Surabaya. “Hasil survei tingkat Jawa Timur itu selaras dengan hasil survei tingkat Surabaya. Ini adalah buah dari agenda kerakyatan sesuai arahan Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri bahwa seluruh kader harus berada di tengah-tengah rakyat. Kami terus turun tiap hari dari kampung ke kampung bertemu dan mendengarkan suara masyarakat,” ujar Adi, yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya ini. Dia mencontohkan, salah satunya bagaimana sejak awal pandemi Covid-19, kader-kader PDI-P masuk ke kampung-kampung untuk menyemprot hand sanitazer, membagikan makanan-minuman penguat imun bagi masyarakat. Kader-kader PDI-P juga mengirim bahan makanan bagi warga kurang mampu yang terpapar Covid-19 dan harus melakukan isolasi mandiri. Juga melakukan pertolongan terhadap warga yang terpapar Covid-19. “Ambulans-ambulans kami juga waktu itu sangat sibuk melayani warga,” ujar Adi. Advokasi tiada henti di bidang pendidikan dan kesehatan, lanjut Adi, juga tak henti dilakukan. Sejak pemerintahan di Kota Surabaya dipimpin oleh kader PDI-P mulai era Bambang DH, berlanjut Tri Rismaharini, Whisnu Sakti Buana, hingga kini dipimpin Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji. Dikatakan, saat ini telah lahir berbagai kebijakan pro wong cilik, mulai pendidikan gratis SD-SMP negeri, beasiswa SMA sederajat, dan seragam hingga sepatu gratis untuk pelajar yang tidak mampu. Dari aspek sosial, lanjut Adi, kebijakan seperti distribusi permakanan gratis setiap hari ke warga hingga perbaikan rumah tidak layak huni didedikasikan sepenuhnya untuk wong cilik. “Kader-kader PDI Perjuangan Surabaya juga terus mengawal penataan kampung-kampung di seluruh Surabaya sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup wong cilik di perkampungan padat penduduk,” papar Adi, yang alumni Ilmu Politik Unair dan mantan wartawan itu. Survei SSC ini dilaksanakan pada 1-10 Agustus 2022 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, dengan jumlah responden 1.200 orang. Menggunakan metode stratified multistage random sampling, survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Secara umum, survei tersebut juga menunjukkan PDI-P masih menjadi jawara di Jawa Timur dengan tingkat elektabilitas 27,2 persen. PKB berada di urutan kedua dengan 19,0 persen, Gerindra 11,0 persen, Golkar dan Demokrat 6,8 persen, Nasdem 3,5 persen, PKS 3,4 persen, dan PPP 3,1 persen. Partai-partai lainnya hanya mendapatkan elektabilitas di bawah 3 persen. (bin)
Jadi Partai Idola Wong Cilik, PDI-P Surabaya: Buah Blusukan Kampung
Rabu 31-08-2022,12:11 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :