23 Persen Masyarakat Kediri Masih Belum Punya Jamban

Senin 22-08-2022,15:29 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Kediri, Memorandum.co.id - Kabupaten Kediri masih belum sepenuhnya menjadi kabupaten yang masyarakatnya terbebas dari perilaku buang air besar (BAB) sembarangan. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyebut, dari data Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) periode tahun 2022 masih terdapat 76 desa tersebar di 19 Kecamatan se-Kabupaten Kediri. Dengan data itu total 286 desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Kediri sudah ODF (Open Defecation Free) atau tidak buang air besar sembarangan. Jumlah itu jika di prosentasikan masih mencapai 77 persen. "77 persen di Kabupaten Kediri sudah membuang air besar ke tempatnya, sisanya masih belum," ucap Bupati Kediri usai acara deklarasi ODF di Balai Desa Badas, Senin (22/8/2022) siang. Mas Dhito sapaan akrabnya menjelaskan jika terdapat 5 pilar yang harus dilakukan masyarakat agar terhindar dari kebiasaan buruk menuju Kabupaten sehat. Diantaranya tidak buang air sembarangan, mencuci tangan dengan sabun, mengelola air minum, mengelola sampah dan mengelola limbah dengan baik. "Alhamdulillah Kecamatan Purwoasri adalah satu satunya yang sudah menerapkan perilaku BAB tidak sembarangan. Patut kita apresiasi dan target kita semoga tahun 2023 sudah mencapai 100 persen," ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Achmad Khotib menjelaskan jika kesadaran masyarakat atas kesehatan di lingkungan rumah tangga harus ditingkatkan kembali. Hal itu agar tidak memicu adanya kejadian penyakit dan stunting yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku dalam sehari-hari. "Dari tahun lalu kita telah upayakan, terbukti tahun ini ada 53 desa yang sudah ODF dan 1 kecamatan yakni Purwoasri yang semua desa telah ODF, ini meningkat dari tahun lalu," ungkapnya. Khotib menyatakan, sejauh ini kebanyakan warga di Kabupaten Kediri yang belum mempunyai jamban dalam masalah BAB ada yang menumpang di rumah tetangga adapula yang buang di toilet umum dan di kebun atau sungai. "Jadi mereka yang belum memiliki jamban, memanfaatkan jamban tetangga dan umum," paparnya.(Kallo/Mont)

Tags :
Kategori :

Terkait