Parade Surabaya Juang 2019, Risma Bacakan Puisi Karya KH  Mustofa Bisri

Jumat 08-11-2019,08:15 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, Memorandum.co.id - Tiga ribu peserta akan memeriahkan Parade Surabaya Juang 2019, Sabtu (9/11). Acara yang rutin digelar Pemkot Surabaya ini  dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, Parade Surabaya Juang tahun ini mengambil tema Wira Bangsa yang memiliki arti pahlawan bangsa. Tujuannya, untuk mentransfer nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi muda yang dikemas dalam bentuk parade dan seni teatrikal. Dia menjelaskan, parade tahun ini berbeda dari sebelumnya, sebab kegiatan ini akan diikuti oleh delegasi dari Rusia yakni Kota St Petersburg dan Volgograd. Kedua kota itu merupakan Kota Pahlawan di Rusia yang memiliki kesamaan dengan Surabaya. Parade tahun ini juga bakal dihadiri oleh Direktur Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Triana Wulandari. Antiek mengungkapkan, kegiatan parade ini dimulai pukul 07.00 , start dimulai dari depan Kantor Bappeda Provinsi Jatim (Tugu Pahlawan). Acara dibuka dengan atraksi pemberangkatan Parade Surabaya Juang 2019. Kemudian, dilanjut dengan pembacaan puisi dan teatrikal pidato  Bung Tomo di depan Gedung Siola. Spot berikutnya, yakni pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan puisi di depan Hotel Majapahit. “Nanti pembacaan puisi ini dibacakan langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini karya KH  Mustofa Bisri,” kata dia. Berikutnya, atraksi perang bakal digelar di depan Gedung Grahadi dengan pertunjukan penampilan band dan teatrikal pidato Gubenur Suryo oleh komunitas pecinta sejarah Indonesia. Setelah itu, pertunjukan teatrikal kolosal digelar di Monumen Bambu Runcing dan Monumen Polisi Istimewa. “Lalu ada atraksi di Santa Maria dan prosesi di perempatan Jalan Bengawan dan berakhir di Taman Bungkul,” imbuh dia. Jika di tahun-tahun sebelumnya penyerahan senjata dari veteran kepada Wali Kota Tri Rismaharini berada di Jalan Polisi Istimewa dan depan sekolah Santa Maria, kini berpindah mendekati garis finish. Tepatnya di perempatan Jalan Bengawan. Menurut Antiek, jalan tersebut dipilih karena dahulu di lokasi tersebut ada namanya pertempuran Wonokromo. “Kita ingin kali ini bergeser ke situ, sebab ada nilai-nilai yang kita ambil,”ungkap dia. Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Surabaya, Soesandi Ismawan mengatakan, dishub telah menyiapkan penutupan jalan mulai pukul 06.00. Adapun rute pertama kali yang ditutup, yakni lokasi start di depan Bappeda Provinsi Jatim. Selain melakukan penutupan jalan, dishub juga telah menyiapkan kantong-kantor parkir di beberapa lokasi. “Seperti di Jalan Tugu Pahlawan kami menyiapkan 10 kantong parkir, kemudian di Jalan Tunjungan, ada di Genteng Kali, di Darmo lokasi parkirnya ada di Jalan Bengawan sisi barat,” kata Soesandi. (udi/dhi)

Tags :
Kategori :

Terkait